Halal Bihalal HUMANIKA Bedah Skandal BLBI

| Jumat, 13 Juli 2018 | 00.31 WIB

Bagikan:
BernasIndonesia.com - Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan Dan Keadilan (HUMANIKA) akan menyelenggarakan Halal Bihalal di Restoran Raden Bahari, Jl Warung Buncit Raya no 135 Mampang Jakarta Selatan, Jumat (13/72018).
Halal Bihalal tersebut juga iringi dengan diskusi publik bertajuk "Kupas Tuntas Skandal BLBI (Bantuan likuiditas Bank Indonesia). Sejumlah pembicara yang cukup mampuni diundang untuk membedah skandal yang diduga merugikan keuangan negara ratusan triliun tersebut.

Para pembicara tersebut adalah mantan Menteri Keuangan DR.Fuad Bawazier, Pemgamat Ekonomi Indef DR.Bima Yudhistira, Pengamat Ekonomi DR.Dina Nurul Fitria, Pengamat Hukum DR.Margarito Kamis, Pengamat Hukum DR Ahmad Yani dan Direktur Center for Budget Analisis (CBA) Uchok Sky Khadafi.

Sementara yang memandu jalannya diskusi adalah Andrianto SIP. Tujuan diskusi publik ini adalah mengelaborasi lagi soal BLBI, membedah anatomi BLBI, mengurai fraksis hukum BLBI, dan meminta aparat hukum dalam hal ini KPK segera menutuntaskan skandal BLBI.

Ada pengantar atau diskripsi dalam undangan HUMANIKA yang diterima BernasIndonesia soal skandal tersebut. Diskripsi itu menyatakan bahaa BLBI pada mulanya dari krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997, bermula kejatuhan mata uang Baht/Thailand merembet ke sejumlah negara termasuk Indonesia.

Atas anjuran IMF pemerintah saat itu menggelontorkan dana ratusan triliun ke perbankan nasional dan swasta.

Namun terjadi penyelewengan oleh para pihak terutama pemilik Bank. Akibatnya Audit BPK tahun 2000 kerugian negara mencapai 138,4 triliun rupiah. Angka yang fantastis pada saat itu.

Menurut Forbes/2004 BLBI puncak gunung es Korupsi terbesar d dunia.

Banyak cara sudah dilakukan untuk skema penyelesaian antara lain realese dan discharge Inpres no 8/2002 dimasa Megawati yakni berupa SKL kepada obligor BLBI

Yang ironis kita pun harus menanggung dana bunga rekap 80 triliun/th sampai 2030 di APBN.

Tentu kita berharap momentum saat ini sudah layak BLBI dituntaskan. Sehingga ada penuntasan yg kekal dan komprehensif sehingga uang negara yang jumlahnya ratusan triliun bisa dikembalikan untuk kemakmuran rakyat. (Sy)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI
 
BERNASINDONESIA.COM - ALL RIGHTS RESERVED