Hal tersebut disampaikannya di hadapan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat perayaan HUT Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Menurut Tito, keberhasilan Polri menjadi salah satu lembaga yang dipercaya tidak lepas dari dukungan Presiden dan para pimpinan lembaga tinggi negara lainnya. Salah satu bentuk nyata dukungan pemerintah ialah kenaikan ruang fiskal anggaran Polri, khususnya peningkatan tunjangan kinerja personel Polri dan TNI menjadi 70 persen, mulai Juli 2018 ini.
Terlepas dari sejumlah capaian prestasinya, Tito mengakui, masih banyak kelemahan di tubuh Polri. Namun ia berjanji, kedepannya Polri akan terus melaksanakan perbaikan agar kepercayaan masyarakat dapat terjaga dan terus meningkat.
“Karena institusi Polri merupakan milik seluruh rakyat, sekaligus sebagai aset bangsa Indonesia tercinta,” ujar Tito.
Dalam waktu dekat ini, kata Tito, ada sejumlah agenda nasional dan internasional yang akan menjadi fokus Polri dalam pengamanan. Diantaranya ialah, penyelenggaraan Asian Games 2018 di 4 provinsi dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali, serta tahapan Pilpres dan Pileg 2019.
“Polri bersama seluruh komponen Pemerintah dan masyarakat akan bekerja maksimal, untuk menjamin stabilitas keamanan dalam negeri,” tegasnya.
Dikatakan Kapolri, ada sedikit perbedaan dalam perayaan HUT Bhayangkara tahun ini. Pasalnya, bila di tahun-tahun sebelumnya, HUT Bhayangkara diselenggarakan di tempat terbuka dengan parade pasukan dan demonstrasi ketangkasan, tahun ini dilaksanakan secara indoor di Istora Senayan.
“Pemilihan Istora sebagai tempat acara juga untuk mendukung promosi Asian Games 2018. Karena Istora merupakan salah satu venue utama, yang telah direnovasi optimal atas instruksi Bapak Presiden,” jelasnya. (Sy)
