TKA Leluasa Masuk Indonesia, ASPEK Indonesia Pertanyakan Sikap Pemerintah

| Rabu, 18 Maret 2020 | 08.12 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia mengecam sikap Pemerintah Indonesia yang sampai saat ini masih memberi kebebasan dan kemudahan terhadap masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China, di saat Indonesia dalam darurat Covid 19.

Hal ini disampaikan presiden Aspek Indonesia, Mirah Sumirat, menangapi viralnya berita 49 TKA China yang tiba di  Bandara Haluoleo Kendari pada Minggu (15/3). Dia mengatakan sungguh mengabaikan rasa empati yang seharusnya ditunjukkan oleh Pemerintah kepada rakyat Indonesia.

Padahal, kata diaz WHO sudah menetapkan Covid 19 sebagai pandemi global dan Indonesia pun sudah dalam darurat Covid 19

"Dimana rakyat sudah diminta untuk membatasi interaksi keramaian. Namun Pemerintah Indonesia tetap saja membuka pintu lebar untuk TKA China? Padalah China adalah sumber awal munculnya virus Covid 19! Ada apa ini? Dimana kedaulatan Indonesia, jika Pemerintah tidak mampu melindungi setiap rakyat Indonesia sebagai pemilik negeri ini?," kata Mirah dalam keterangan pers tertulisnya (17/03).

Mirah mendesak Pemerintah untuk memberikan perlindungan yang maksimal terhadap rakyatnya dan bersikap tegas dengan menutup arus manusia dari negara lain, yang terpapar Covid 19 khususnya dari China sebagai negara asal Covid 19.

"Sehebat apa sih 49 TKA China tersebut sampai harus masuk Indonesia dengan segera dan mengabaikan potensi penyebaran virus Covid 19?," tanya Mirah.

Mirah pun mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama mengawasi arus masuk manusia khususnya dari China, walaupun saat ini rakyat Indonesia diminta untuk self-isolation.

"Jangan sampai kecolongan! Ketika rakyat banyak yang melakukan self-isolation, kemudian TKA China semakin leluasa masuk ke Indonesia! Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal juga sudah banyak terjadi, bahkan potensinya semakin besar karena virus Covid 19, tapi Pemerintah justru memprioritaskan TKA China dibanding memberikan pekerjaan kepada anak bangsa sendiri. Kondisi ini sangat membuat kami prihatin," tutup Mirah. (BSI)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI