Wakapolri Gatot Eddy Ajak Mahasiswa Jaga Demokrasi dan Kebhinekaan

| Kamis, 12 Maret 2020 | 03.55 WIB

Bagikan:

BernasIndonesia.com - Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono memberikan kualiah umum di kampus Universitas Riau, Rabu (11/3/2020).

Gatot menyampaikan sejumlah hal terkait persoalan bangsa. Diantaranya adalah soal masa depan Demokrasi Indonesia. Menurut Gatot, negara yang dihuni sekitar 262 juta ini akan menjadi negara besar jika demokrasi bisa dikelola secapa apik dan bijaksana. Dia lantas mengajak mahasiswa tidak coba-coba memainkan politik identitas. Keberagaman sebagai kekayaan negara ini harus dijaga secara bersama-sama. 

"Caranya dengan menjaga demokrasi dalam kebhinnekaan. Sehingga demokrasi tidak diartikan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Tetapi kebebasan yang taat terhadap rule of law," kata Wakapolri kepada para peserta kuliah umum di Universitas Riau (UR), Rabu (11/3/2020).

Menurut Gatot, civitas akademia dan mahasiswa harus punya tanggungjawab menjaga keberagaman negara ini. Pancasila, sebagai ideologi negara dan simbol persatuan, tidak boleh di permainkan. 

"Pahami bahwa civitas akademia, para mahasiswa dan mahasiswi, punya tanggung jawab yaitu menjalankan peran sebagai guardian of value - menjaga nilai-nilai kebhinnekaan dan Pancasila, serta akar persatuan dan kesatuan," tandas Gatot.

Menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, akhir-akhir ini memang ada pihak-pihak yang memainkan politik identitas. Tapi, kata Gatot, civitas akademia dan mahasiswa tak boleh diam karena politik identitas dapat mengancam persatuan dan kesatuan antar anak bangsa. 

"Lewat hoaks, medsos dan fenomena post-truth, hal ini saling berkaitan. Itu semua tentu saja dapat menganggu demokrasi di Indonesia. Maksimalkan dan eksplorasi kemampuan kalian sebagai bentuk perlawanan terhadap politisasi identitas. Jangan menjadi orang biasa. Jadilah orang yang luar biasa dengan berbuat sesuatu yang luar biasa yang tidak dibuat oleh orang lain. Tentunya dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika," katanya. (BSI)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI