Gelar Vaksinasi Massal, Yenny Wahid Iringi dengan Nyanyian

| Minggu, 08 Agustus 2021 | 00.18 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Suasana vaksinasi massal di kediaman Yenny Wahid di Taraman, Jogja, terasa berbeda. Selama menunggu giliran, para peserta vaksin massal dihibur dengan beberapa nyanyian. Bukan sembarang penyanyi, yang menyanyikan langsung adalah Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid.  


Ia  menyanyikan lagu tentang Pancasila. Liriknya, gubahannya sendiri. 

"Ini bulan perayaan Kemerdekaan. Merayakannya dengan khidmat dan rasa gembira bersama meski dalam keprihatinan akibat Pandemi Covid. 
Sekarang saatnya saling  menguatkan kembali elemen kemanusiaan kita,  elemen solidaritas kita, elemen toleransi, elemen kebersamaan kita sebagai bangsa,” ujar Yenny

“Saya pikir, selain  pembebasan, elemen-elemen itu adalah pesan dan amanat  Kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana tercermin dalam proses dan kandungan  naskah konstitusi kita yang disyahkan sehari setelah proklamasi kemerdekaan.  Terutama pada mukaddimahnya," jelasnya.

Lantas ia melantunkan lagi lagu tentang Pancasila, menghibur para tamu yang menunggu giliran vaksinasi. 

Menyanyikan lagu itu, Yenny Wahid mengakui perasaan  terkenang pada kakeknya, Wahid Hasyim. Anggota BPUPKI yang menggodok konstitusi. Ia ditunjuk menjadi panitia 9 tokoh bersama Bung Karno, Bung Hatta, Moh. Yamin, AA Maramis, Agus Salim,  Ahmad Subardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Abdul Kahar Moezakir.

Panitia 9 ini menghasilkan Piagam Jakarta, yaitu rumusan lima dasar negara. Ketika pembahasan akhir konstitusi menghadapi titik krusial menyangkut alinea keempat preambule berkenaan dengan dasar negara, "Semuanya berjiwa besar.. yang mayoritas menyetujui permintaan yang minoritas untuk menghilangkan 7 kata dari Piagam Jakarta. Itulah  yang lalu menjadi dasar negara kita, tercantum dalam alinea ke 4 Preambule UUD  45. Yang disyahkan sehari setelah proklamasi. Itulah kemudian  Pancasila dasar kita bernegara dan bertata kehidupan sebagai bangsa," kata Yenny.

Kemudian ia ambil mikropon dan menyanyi lagi, melayani dan memberi pemghiburan pada para tamu yang menunggu giliran vaksinasi. 

Selain itu, Yenny juga menyanyikan lagu tentang Sastra Gending yang diaransemen sendiri. Lagu tersebut tentang Sultan Agung. ’’Sebagai penghormatan terhadap Jogja,’’ kata Yenny, lantas tersenyum. 

Kepada para peserta vaksin, Yenny mengatakan bahwa dirinya memang “terperangkap” di Jogjakarta. ’’Saya sebenarnya bertempat tinggal di Jakarta, namun karena PPKM, saya memilih berdiam di Jogjakarta,’’ tutur Yenny.

Acara vaksinasi kemarin bisa dilaksanakan dengan bekerjasama dengan TNI dan Kementerian Kesehatan. Total ada seribu vaksin yang disuntikkan ke masyarakat di Taraman, kemarin. Sebelumnya, pihak Yenny sendiri menginginkan ada percepatan vaksin di masyarakat.

’’Tentunya, kepada masyarakat sekitar tempat saya berdiam,’’ katanya 

Sejauh ini, memang belum ada vaksinasi di kawasan Taraman. Namun, kemarin bahkan masyarakat dari luar Taraman juga ikut datang. 

Lebih lanjut, Yenny mengatakan bahwa vaksinasi sangat penting dalam menghadapi pandemi. ’’Setidaknya, kalau pun sampai terkena, penelitian menunjukkan bahwa yang Sudah divaksinasi tidak sampai terjadi perburukan atau gejala berat,’’ terangnya. 

Selain vaksinasi massal, Yenny juga menggelar gerakan bertajuk “sebisanya”. Gerakan yang ditujukan untuk membantu masyarakat yang harus isoman. Tiap hari, Yenny mengorganisir dan mengirimkan bantuan 150 paket nasi ke warga yang membutuhkan. Terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri. 

Rupanya, terperangkap di Jogja gara-gara PPKM membuat Yenny punya aktualisasi berbeda ketimbang sebelum-sebelumnya. Juga membuat dia kembali melakukan hal yang dulu kerap dilakukannya ketika mendampingi Gus Dur saat menjadi presiden: membuat sketsa wajah. Dia juga banyak bertemu seniman dan tokoh, yang memang banyak di Jogja.

“Ya, karena sangat terbatas ketika PPKM, membuat saya melakukan inkubasi ide-ide,’’ terangnya. 

Apakah termasuk menggubah lagu? ’’Ah, itu ya dilakukan di sela-sela waktu saja,’’ kata Yenny, kemudian tertawa. Ada niat untuk membuat album? ’’Aminnnn, hahaha. Sudah, sudah, bicara soal Vaksinasi saja,’’ ucap Yenny, mengelak. 

Di lain pihak, perwakilan TNI dan RS Harjolukito, Letkol Wartono menambahkan bahwa vaksinasi menjadi game changer dalam menangani pandemi. 

’’Kita semua baru saja melihat Piala Eropa, di mana para supporter Sudah bisa mendukung timnas kesayangan langsung dari stadion dan membuat iri kita semua. Ini karena tingkat vaksinasi yang Sudah tinggi. Kalau pun mereka terpapar, ya tidak sampai fatal,’’ ucap perwira dengan dua melati di pundak tersebut.

Pemerintah terus melakukan testing, tracing, dan treatment.  Dan masyarakat juga diminta tetap menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. (HR)


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI