Kunjungi Vaksinasi Nelayan Jakarta, Puan Tegaskan Jangan Ada Kesenjangan Vaksinasi

| Kamis, 02 September 2021 | 06.09 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ketua DPR RI Puan Maharani terus mendorong pemerintah untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 ke seluruh lapisan masyarakat. Di samping itu, peran serta seluruh elemen masyarakat juga diperlukan demi pemerataan vaksinasi.


“Kita perlu bergotong royong untuk memastikan bahwa jangan sampai ada kesenjangan vaksinasi. Kita tidak bisa sehat sendiri, lingkungan kita juga harus sehat,” kata Puan.

Hal itu dikatakan Puan saat mengujungi Sentra Vaksinasi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Maming Enam Sembilan Group di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (2/9/2021). 

Hadir juga dalam acara Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, Anggota Komisi VI DPR Mufti Aimah Nurul Anam  dan Ketum BPP HIPMI, Mardani Maming.  

Puan mengaku merasakan semangat gotong royong di sentra vaksin yang akan melayani 7.500 peserta vaksinasi selama 3 hari. Para peserta antara lain terdiri dari nelayan, anak-anak, tunawisma dan difabel.

“Gotong royong, gotong royong, gotong royong. Itu semangat yang saya rasakan di sini,” kata Puan disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam kesempatan itu, Puan juga bicara khusus soal pentingnya percepatan vaksinasi anak di atas 12 tahun, terlebih mereka sudah mulai ujicoba untuk Pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kita ingin memastikan bahwa anak-anak kita bisa bersekolah dengan aman dan sehat. Itu artinya tidak bisa hanya satu atau dua anak saja di satu sekolah yang sudah divaksinasi,” kata Puan.

Mantan Menko PMK mengatakan selain vaksinasi, disiplin protokol kesehatan juga perlu digencarkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebab, vaksinasi saja tidak cukup. Apalagi dengan kecepatan mutasi Virus Corona dengan berbagai variannya.

“Ibarat perlombaan lari kita ini sedang maraton melawan Covid-19 bukan lari sprint 100 meter,” kata Puan.

Soal protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, Puan juga berharap pengusaha-pengusaha muda di HIPMI turut menjadikan hal tersebut sebagai bagian dari company culture atau budaya perusahaan di kantor atau pabrik masing-masing.

“Jadi protokol kesehatan itu jangan sebatas peraturan tertulis, tetapi harus jadi culture di perusahaan-perusahaan milik anggota HIPMI,” pinta Puan.

“Ingat bahwa rakyat yang sehat adalah syarat untuk ekonomi Indonesia yang kuat,” imbuh cucu Bung Karno ini.

Pemerintah terus mengintensifkan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). 
Hal ini dalam mengendalikan laju penularan Covid-19 selain menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). (HR)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI