Negara Harus Jamin Rasa Aman dalam PON XX di Papua

| Selasa, 21 September 2021 | 07.17 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai NasDem, Mohammad Khaerul Amri mengatakan aparat keamanan gabungan TNI/Polri harus mampu menghadirkan ketenangan bagi para atlet dan seluruh elemen pendukung masing-masing delegasi pada PON XX di Papua. 


Hal itu disampaikan Khaerul Amri saat merespon insiden kekerasan terhadap tenaga kesehatan (Nakes) jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Senin (20/9).

Aam sapaan akrab Mohammad Khaerul Amri menyebutkan, respons cepat Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri terhadap insiden yang terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua itu sudah tepat. 

"Kapolda telah menjamin keamanan penyelenggaran PON berlangsung pada 2-15 Oktober mendatang. Apalagi, keterangan Kapolda menyatakan bahwa lokasi penyelenggaraan PON jauh dari tempat KKB Papua melakukan aksi teror," ungkap Aam dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/9).

Meski demikian, Wakil Ketua Umum PP GP Ansor itu meminta TNI/Polri bersinergi untuk menambah aparat keamanan. 

"Tujuannya, agar seluruh atlet yang bertanding benar-benar mendapat jaminan rasa aman dan nyaman dalam menjalani setiap kompetisi," ujar Aam.
Menurut dia, kerja bareng TNI/Polri juga harus seiring dengan kinerja intelijen dari Badan Intelijen Negara (BIN). Dengan kekompakan ketiga lembaga itu, Aam meyakini upaya pengamanan di Papua akan sesuai dengan target yang telah ditentukan pemerintah. 

"Kapolda Papua memang sudah memastikan akan mengerahkan delapan ribu aparat di lokasi PON. Tapi soal jaminan keamanan perlu diidentifikasi betul tindakan pengamanan terukur seperti apa yang efektif. Kalau perlu ditambah ya langsung berkoordinasi dengan elemen aparat keamanan di wilayah lainnya, termasuk dengan BIN," kata dia. 
Tidak hanya itu, Aam mengajak seluruh masyarakat di Papua bersatu padu dalam menyukseskan even empat tahunan yang kali ini diselenggarakan di Bumi Cendrawasih. 

Dia juga mengatakan, tidak mungkin kesuksesan penyelenggaran PON Papua hanya dibebankan pada aparat keamanan. Apalagi, pada panitia even yang pertama kali diadakan di Papua itu. 

Aam meminta aparat memberi perhatian khusus, sebab dalam even tersebut berkumpul semua atlet terbaik dari seluruh provinsi se-Indonesia. 

"Sesungguhnya PON Papua bukan semata-mata even olahraga, tetapi harus menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa yang dibangun atas dasar kompetisi fair dari setiap pertandingan yang digelar," jelasnya. 
Aam menyarankan terkait dengan jaminan keamanan selama penyelenggaraan PON, Mabes Polri, TNI dan BIN di bawah komando Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN memberi perhatian khusus untuk menentukan tindakan pengamanan yang terukur. 

Dengan cara demikian, Aam optimistis aparat akan berhasil mengantisipasi tindakan keji para kelompok separatis. Baik di sekitar lokasi PON dan bumi Papua secara keseluruhan. 

"Ini (tindakan keji KKB) sudah sangat keterlaluan, memang harus ditumpas agar tidak semakin melebar di basis wilayah yang jumlah warga sipilnya cukup banyak," pungkasnya


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI