Batik L’Prado Pesona Kawanua LPP Manado Resmi Diluncurkan

| Selasa, 19 Oktober 2021 | 01.11 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Kolaborasi apik tarian batik dan Ekspresi Dance oleh pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Manado berhasil menarik perhatian dalam acara Launching Batik L’Prado, Senin malam (18/10). 


Berlangsung di lapangan tengah LPP Manado, berbagai variasi batik ditampilkan dalam fashion show yang disaksikan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heni Yuwono, Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Sulawesi Utara, Jonny Pesta Simamora, jajaran Pimpinan Tinggi Kanwil Kemenkumhahm Sulawesi Utara, serta dihadiri secara virtual oleh Direktur Hak Cipta Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Dr. Syarifuddin, dan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (UPT PAS) di Indonesia. 

“Mari kita ubah mindset bahwa di lembaga pemasyarakatan bukan sekadar menunggu waktu bebas, tapi diisi kegiatan positif yang membawa manfaat di kemudian hari bagi WBP. Kami sangat bangga melihat hasil karya WBP yang sangat luar biasa. Apresiasi tinggi untuk jajaran Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara,” ujar Heni sesaat sebelum meluncurkan produk Batik L’Prado. 

Ia juga meminta agar segera dijalin kemitraan dengan dinas terkait dalam hal pemasaran produk. Penentuan harga yang sesuai pasar juga diperlukan sebagai salah satu strategi pemasaran agar masyarakat dapat menjangkau produk lebih mudah.

“Hasil penjualan akan sangat bermanfaat bagi kita semua. WBP mendapat premi, negara mendapatkan PNBP untuk memperkuat bidang ekonomi. Sesuai arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, saat ini kita memiliki slogan Back to Basic. WBP harus diberi pelatihan apapun itu yang bermanfaat sebagai bekal mereka ketika bebas,” tambah Heni.

Sementara itu Plt. Kepala Kanwil Kemenkumham Sulut, Jonny Pesta Simamora, mengungkapkan bahwa kegiatan launching ini adalah salah satu upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan batik L’Prado yang dirangkaikan dengan pameran hasil karya WBP se-Sulawesi Utara. Beberaa produk yang dipamerkan antara lain hasil pertanian, tata boga, karya seni, hingga mebeulair.

“Kita perlu meyakinkan bahwa produk WBP disini dapat dipakai masyarakatan dan bernilai ekonomis. Harapannya ke depan UPT PAS di Sulawesi Utara dapat mengoptimalkan kegiatan pembinaan bagi WBP dengan sumber daya yang ada,” ujar Jonny.

Terkait batik yang diluncurkan, Kepala LPP Manado, Gayatri Rachmi Rilowati, menyampaikan bahwa batik buatan WBP tersebut merupakan kolaborasi antara teknik membatik dari Pulau Jawa dengan motif berasal dari kearifan lokal di Sulawesi Utara yang telah dicatatkan hak ciptanya di DJKI Kemenkumham. 

Ada dua motif batik yang dicatatkan dirancang langsung oleh Kepala LPP Manado yaitu motif Satwa Puspa Kawanua yang mengambil dari daun Woka khas Minahasa, Tarsius, dan Manguni (burung hantu) yang merupakan satwa khas Sulawesi utara dan motif Pesona Kawanua yang cenderung dipenuhi dengan bunga-bunga dan motif sisik ikan mujair khas Minahasa. 
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI