Kritik Fadli Zon Soal Usulan Pembubaran Densus 88, PB HMI: Justru Radikalisme dan Terorisme Akar Masalahnya

| Kamis, 14 Oktober 2021 | 10.19 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - PJ Ketua Umum PB HMI Romadhon JASN menepis tuduhan Fadli Zon terkait penindakan Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri dianggap berbau Islamophobia. 


Menurut dia, justru radikalisme dan terorisme yang memicu Islamophobia dengan berkedok agama memecah belah umat. 

Selama ini, penindakan Densus 88 telah didukung umat Islam di Indonesia karena dinilai berkontribusi besar dalam mencegah dan menggagalkan aksi-aksi radikalisme dan terorisme.

"Ini bukan klaim ya, tetapi faktanya penindakan Densus 88 didukung oleh umat Islam yang notabene moderat atau Washatiyah, karena itu ini terbalik sebab yang memicu Islamophobia itu radikalisme dan terorisme, mereka pecah belah umat berkedok agama," kata Romadhon JASN kepada media di Jakarta Rabu, (13/10).

Romadhon melanjutkan bahwa yang dituduhkan Fadli persis narasi terorisme yang selama ini cukup lantang meminta Densus 88 dibubarkan dengan alasan melanggara Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saya tidak mau bilang Fadli teroris, tetapi narasi yang dibangun serupa alias mirip dengan narasi para teroris yang selalu desak Densus 88 dibubarin, ini kan lagu lama," ujarnya

Menurutnya, penanganan terorisme yang dilakukan lembaga terkait seperti Densus 88 sudah tepat bahkan jauh dari kesan Islamophobia seperti yang dituduhkan Fadli. Karena itu, bila ada usul pembubaran Densus 88 itu sama saja mendukung radikalisme dan terorisme tumbuh subur di Indonesia. 

"Apa bedanya dengan teroris kalau usul Densus 88 dibubarin, kan yang teriak bubarin Densus cuma teoris, ini sama saja membiarkan radikalisme dan terorisme tumbuh subur," imbuh Romadhon

Lebih lanjut kata Romadhon JASN, kalau keberadaan Densus 88 antitror dinilai picu Islamophobia lalu meminta dibubarkan tentu sangat tidak obyektif mengingat keberadaan lembaga Densus 88 sangat relevan dan berkontribusi besar dalam mencegah serta menggagalkan lebih dari 1.350 rencana aksi terorisme di Indonesia.

"Mari kita lihat peran Densus 88, lebih dari 1.350 rencana aksi terorisme berhasil digagalkan, ini fakta bahwa terorisme ancaman nyata di republik ini, kalau alasan picu Islamophobia lalu minta dibubarkan aneh dan hanya teroris yang ngumung begitu," tegas Romadhon


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI