19,9 Juta Warga Diprediksi Bakal Mudik Nataru, Pemerintah Diminta Tentukan Kebijakan Pembatasan Mobilitas

| Jumat, 03 Desember 2021 | 00.24 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Hasil dari survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait mobilitas masyarakat dan arus mudik saat masa liburan Natal dan tahun baru (Nataru), sebanyak 19,9 juta warga diprediksi akan melakukan mudik dan perjalanan saat libur Natal dan Tahun Baru.


Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, meminta pemerintah pusat menjadikan hasil survei Kemenhub tersebut sebagai acuan dalam membuat dan menentukan kebijakan terkait pembatasan mobilitas masyarakat, yang dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan kondisi yang ada di daerahnya.

“Khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Mengingat, kebijakan pembatasan ini penting guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 akibat euforia masyarakat menyambut libur Nataru,” ujar Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).

Menurut Bamsoet, pemerintah perlu segera menyiapkan konsep dasar untuk pengendalian mobilitas masyarakat saat masa libur Nataru, seperti dengan melakukan pembatasan kapasitas perjalanan darat, laut, termasuk pelaku perjalanan dan pembatasan kapasitas pengunjung tempat-tempat wisata maupun pusat perbelanjaan. 

“Meminta komitmen pemerintah untuk berusaha menekan angka potensi mobilitas masyarakat saat momen libur Nataru. Sebab, jumlah hasil survei masih sangat besar dan berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19,” katanya. 

Bamsoet jug meminta pemerintah daerah (pemda) dapat menyiapkan posko PPKM di berbagai wilayah, ruang publik, hingga level desa/kelurahan. Sebab, sampai saat ini PPKM tetap menjadi instrumen andal untuk pengendalian pandemi. 

“Meminta seluruh pihak untuk tidak lengah dan terus waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir, serta meminta masyarakat untuk dapat mematuhi aturan dan kebijakan pemerintah khususnya terkait pembatasan mobilitas masyarakat serta keharusan vaksin,” katanya. 

Untuk diketahui, Indonesia belum berhasil mengakhiri pandemi Covid-19, kendati berbagai cara sudah dilakukan. Sementara, varian baru bernama varian Botswana atau B.1.1.529 atau Omicron juga masuk kategori VOC menjadi tantangan bagi pemerintah. 

Namun demikian, pemerintah terus berupaya menghadang penyebaran Covid-19 ini. Selain menggencarkan vaksinasi dan melanjutkan PPKM, pemerintah juga mengintensifkan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau 3T.

Pemerintah juga meminta masyarakat menerpakan protokol kesehatan 5M seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022. (HR)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI