Bernasindonesia.com - Kebanyakan peminat cerita fiksi hanya mengenal novel dan cerita pendek; jarang mendengar turunan-turunannya seperti novela, dan terutama “cerita sangat pendek” atau yang disebut “cerita pendek yang sangat pendek”, cerita kartu pos, fiksi-mikro dan sebutan-sebutan lain.
Tapi pernah peminat sastra di Indonesia terekspos dengan bentuk cerpen yang sangat pendek itu, misalnya melalui terjemahan bekas Mendikbud Fuad Hassan atas kumpulan “Pulang” karya Arpad Goncz, sastrawan Hungaria (kemudian jadi presiden 1990-2000). Beberapa cerita di sana ada yang hanya satu halaman buku (berformat kecil), bahkan ada yang setengah halaman saja.
Pemenang Nobel Sastra dari Amerika, Ernest Hemingway, juga pernah membuat “very, very short story”, yang disampaikan kepada teman-temannya di sebuah bar di Venice, California.
Ia mengajak taruhan sepuluh kawannya. Ia bilang, cerita ekstrem pendek yang akan disampaikannya pasti akan membuat mereka menangis. Mereka tak percaya, dan semuanya mau bertaruh. Hemingway kemudian mendapat 100 dolar dari taruhan itu.
Cerita yang disajikannya hanya terdiri dari enam kata: “Dijual: Sepatu bayi, belum pernah dipakai (For sale: Baby shoes, never worn).”
Apakah Anda tidak ikut menangis membacanya? Saya termasuk. ***
Oleh: Hamid Basyaib
