Bernasindonesia.com - Pernyataan kontroversi yang bernada penistaan agama Islam kembali terjadi. Kali ini oleh seorang pendeta bernama Saifuddin Ibrahim.
Pendeta Saifuddin Ibrahim membuat pernyataan-pernyataan yang menodai agama Islam, antara lain mengatakan bahwa kurikulum pesantren dan para pengajarnya harus diganti serta disebut sebagai sumber kekacauan.
Tak hanya itu Saifuddin Ibrahim juga menyatakan pesantren telah melahirkan kaum radikal.
Kemudian, dia juga meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat Al-Quran karena disebut sebagai pemicu perbuatan radikal.
Sontak pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim itu memancing reaksi dari banyak pihak.
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Iip Miftahul Choiry mengatakan, pernyataan tersebut memancing kemarahan umat Islam.
“Pernyataan Saifuddin Ibrahim itu membuat gaduh. Pak Kapolri, mohon atensi, segera tangkap Pendeta Saifuddin Ibrahim,” ujar Iip, Kamis (17/03/2022).
Anggota DPR muda berusia 33 tahun dari dapil Banten ini meminta aparat melakukan tindakan tegas terhadap Pendeta Saifuddin Ibrahim.
“Pernyataan-pernyataan pelecehan dan menistakan agama masih terus terjadi, yang seperti ini dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, mengganggu kerukunan antar umat,” tutur Iip.
“Supaya jadi efek jera bagi yang bersangkutan, termasuk mencegah supaya tidak ada lagi yang seperti ini, proses hukum segera, tangkap dan adili,” ujarnya.
