Kepala BNPB: Perempuan Jadi Pilar Utama Keluarga Tangguh Bencana

| Senin, 19 Desember 2022 | 00.41 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Dharma Wanita Persatuan (DWP) merayakan hari jadinya yang ke-23 tahun. Pada saat yang sama, DWP BNPB juga merayakan hari jadinya yang ke-9 tahun. Dengan mengusung tema "Membangun Perempuan Tangguh Dalam Membentuk Resiliensi Keluarga dan Bangsa Menghadapi Bencana" perayaan HUT tersebut digelar di Ruang Aula Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB pada Kamis (15/12).


Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang turut hadir dalam perayaan tersebut mengapresiasi kinerja Organisasi DWP di BNPB selama satu tahun ke belakang.

"Selama satu tahun kebelakang ini, saya melihat kegiatan DWP BNPB ini sudah cukup baik, utamanya lebih dititik beratkan pada pembinaan keluarga," kata Suharyanto.

Pada kesempatan itu, Kepala BNPB kembali mengingatkan 2 hal yang harus diingat oleh anggota Dharma Wanita Persatuan tersebut. Secara internal, tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk mendukung kinerja pasangannya yang berkarya di BNPB.

"Prioritas utama tetap kepada keluarga karena perempuan atau ibu dalam keluarga menjadi pilar utama untuk ketangguhan menghadapi bencana," jelasnya. 

Sementara untuk eksternal, Suharyanto mengimbau kegiatan yang dilakukan DWP harus sejalan dengan organisasi induknya. Sebagai bagian dari BNPB, setiap kegiatan yang bersifat eksternal tentu saja harus berkaitan dengan penanggulangan bencana.

"Kemarin saya apresiasi dengan adanya kegiatan DWP BNPB yang berkunjung ke Cianjur pasca gempabumi. Itu yang dimaksud dengan kegiatan DWP yang seiring dan sejalan dengan tugas dan tanggung jawab di BNPB. Lakukan juga di wilayah lain seperti Lumajang, tidak hanya di Cianjur," tambahnya.

Lebih lanjut, Suharyanto berharap dengan bertambahnya usia, DWP BNPB bisa semakin eksis, solid, tumbuh dan berkembang, untuk ikut andil dalam mendukung kesuksesan penanggulangan bencana.

Penasehat DWP BNPB Ibu Ervianti Suharyanto mengatakan, kejadian gempa bumi Cianjur membuka mata kita bahwa menghadapi bencana harus dimulai dari keluarga. Korban jiwa pascagempabumi di Kabupaten Cianjur tercatat anak-anak mencapai 43% dan kaum ibu mencapai 53%.  

"DWP BNPB harus mampu menjadi katalis dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Anak-anak harus kita bekali dengan pengetahuan tentang kebencanaan, mitigasi, kesiapsiagaan, agar mampu mencegah dan menyelematkan diri saat terjadi bencana," jelasnya.

Dirinya juga menambahkan, anggota DWP BNPB harus mampu menjadi komponen pendukung kelancaran tugas kepala keluarga yang berada di BNPB dalam setiap penugasan di manapun dan kapanpun, untuk menjamin keselamatan rakyat tetap menjadi hal yang utama.

"Mari sama-sama kita mulai dari keluarga untuk menjadikan bangsa Indonesia tangguh bencana," tutup Ervianti.

Selain diisi dengan seminar kesehatan, perayaan HUT DWP juga dimeriahkan dengan bazzar UMKM yang dikelola oleh pegawai BNPB. 

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI