Praktik Joki Akademik Jadi Noda Buruk Dunia Pendidikan, Harus Ditindak Tegas!

| Senin, 13 Februari 2023 | 10.17 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Fahmy Alaydroes, menyampaikan keprihatinan dan meminta Pemerintah bertindak tegas terkait praktik ‘Joki’ di dunia Pendidikan Indonesia.


Sebagai informasi Investigasi Harian Kompas menemukan banyaknya kasus yang melibatkan calon Guru Besar dalam hal perjokian penulisan artikel ilmiah. Ironisnya perjokian melibatkan pejabat struktural kampus, dosen hingga mahasiswa.

“Saat ini Panja Pendidikan Tinggi Komisi X DPR RI sedang menyiapkan laporan kerjanya dan menemukan banyak Pekerjaan Rumah (PR) dalam peningkatan mutu Perguruan Tinggi kita. Secara umum mutu Pendidikan Tinggi kita masih jauh dari harapan.” Disampaikan Fahmy Alaydroes.

Fahmy mengatakan bahwa penodaan integritas akademik yang dilakukan oknum calon Guru Besar boleh jadi mendapat bantuan dari pihak Kampus, tentu saja menambah berat lagi permasalahan pendidikan tinggi nasional.

“Moralitas akademik yang seharusnya dijunjung tinggi oleh para Guru Besar, justru dilanggar begitu saja tanpa ‘tahu malu’ oleh para oknum”. Ucap Fahmy

Anggota Legislatif daerah Pemilihan Kabupaten Bogor ini mengingatkan kepada Kemendikbud Ristek seharusnya menindaklanjuti laporan investigasi Harian Kompas ini secara komprehensif dan cepat. Jangan sampai noda buruk yang dilakukan oknum calon Guru Besar ini mencemari dunia Pendidikan Tinggi nasional.

“Harus ada sanksi dan hukuman yang sepadan kepada yang terbukti melakukan tindakan tercela agar tidak lagi diulangi dan ditiru oleh yang lain” Tegas Fahmi.

Fahmi menambahkan jumlah Perguruan Tinggi Negeri yang terakreditasi A hanya 34%, selebihnya terakreditasi biasa-biasa saja, B atau C, bahkan belum terakreditasi. Perguruan Tinggi Swasta, lebih parah lagi, hanya 2% yang terakreditasi A, selebihnya hanya terakreditasi B (23%), dan C (36%), belum terakreditasi 40%.

“Tahun 2023 ini, rangking Perguruan Tinggi kita berdasarkan QS World University Ranking, hanya 4 Perguruan Tinggi yang berada pada rangking 100-an, satu Perguruan Tinggi ada di rangking 400-an, dan sisanya rangking ke 700 an sampai seribuan.” Pungkasnya.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI