Bernasindonesia.com - Kalau kita membaca hasil survei, biasanya karakter pemimpin yang disukai masyarakat adalah yang: tegas, tidak korupsi, sederhana, berwibawa, apa adanya dll.
Tingginya pilihan pada lima karakter di atas tentu menggembirakan dan layak diapresiasi. Terima kasih kita haturkan kepada para Guru dan pendidik di masyarakat.
Namun ada satu karakter kepemimpinan yang jarang disebut dalam berbagai hasil survei, yaitu pemersatu, dan itu terlihat ada dalam diri Pak Jokowi dan Pak Prabowo Subianto.
Ketika Pak Jokowi mengajak Pak Prabowo menjadi Menhan RI dan Pak Prabowo menerimanya, keduanya telah mempersatukan masyarakat, sekaligus menunjukkan pentingnya persatuan.
Mengapa persatuan penting? banyak negara yang punya sumber daya alam besar seperti Kongo, Argentina dll tetapi kurang sejahtera, karena rakyatnya diadu domba, pemimpinnya berkonflik, perang saudara, kudeta, dll.
Selama ini di media sosial, konten kemarahan, kebencian, adu domba yang mengaduk emosi memang lebih viral dibanding konten yang menyuarakan persatuan.
Alhamdulillah, selama lima tahun terakhir benih-benih konflik itu telah mereda. Yang terbaru, kedatangan Prabowo Subianto ke kantor DPP PSI menunjukan konsistensi ucapan Prabowo selama ini.
Apakah PSI mendukung Pak Prabowo? kita belum tahu. Yang jelas, kita sudah melihat Pemimpin dengan karakter pemersatu, ikhlas, yang mampu menjadikan perbedaan sebagai sumber kebahagiaan dan kekuatan.
Siapakah dia? Gus Dur sudah lama memberitahukannya. Terima kasih, salam persatuan.
Oleh: Hariqo Satria
Direktur Eksekutif Komunikonten, Institut Media dan Diplomasi
