Aktivis 98: Kehadiran Prabowo pada Peringantan MayDay Jadi Momentum Keberpihakannya pada Perjuangan Kaum Buruh

| Rabu, 30 April 2025 | 00.10 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Presiden Prabowo Subianto dipastikan akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, yang akan diselenggarakan di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis 1 Mei 2025. 


Sejumlah pihak memberikan apresiasi kepada Prabowo. Salah satunya adalah ratusan aktivis yang tergabung pada 
eksponen gerakan mahasiswa 1998 dari berbagai kampus dan kota serta mantan aktivis kelompok Cipayung, seperti Abdullah Rasyid.

Menurut Abdullah Rasyid, eksponen ini disebut “Roundtable 98 Cipayung”. Ini sebuah forum diskusi meja bundar informal yang dilakukan rutin untuk mengawal terwujudnya cita cita Indonesia emas, adil,  sejahtera dan moderen untuk seluruh rakyat Indonesia berdasarkan cita Proklamasi 1945, Pancasila dan UUD 1945. 

“Kehadiran Presiden Prabowo pada peringatan May Day momentum keberpihakan kepada perjuangan kaum buruh,” ujar Rasyid dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

Menurut Rasyid, peristiwa Mayday adalah salah satu pencapaian sejarah umat manusia dalam perjuangan mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Peristiwa ini patut dirayakan sebagai pengingat kepada semua orang bahwa kesejahteraan adalah buah dari sebuah perjuangan yang dibangun di atas dasar persatuan.

“Mayday patut juga diperingati karena sejarah lahirnya juga selaras dengan tujuan berbangsa dan bernegara Indonesia seperti yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” katanya.

“Kami menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas kehadiran Presiden Prabowo dalam agenda peringatan Mayday 2025 yang dipusatkan Monas Jakarta pada Kamis 1 Mei 2025. Apresiasi ini kami sampaikan karena hanya ada dua Presiden RI yang hadir pada peringatan Mayday, yaitu Presiden Soekarno dan Presiden Prabowo. Bagi kami peristiwa ini adalah momentum dalam mempersatukan rakyat mencapai Indonesia maju, moderen, adil dan sejahtera,” papar dia lagi.

Disampaikan Rasyid, kehadiran Prabowo adalah wujud nyata perhatian dan komitmen keberpihakan terhadap perjuangan kaum buruh. Prabowo telah sangat tanggap untuk merespon situasi saat ini, dan telah menunjukkan keterbukaan terhadap partisipasi kaum buruh untuk bersama-sama menjawab tantangan guncangan ekonomi global, keputusan untuk membentuk SATGAS Perlindungan PHK adalah jawaban komprehensif pemerintah untuk perlindungan optimal pekerja Indonesia dari ancaman PHK tetapi juga sekaligus tindakan untuk melindungi industri nasional agar dapat bertahan dari hantaman krisis.

“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kedewasaan pimpinan seluruh serikat pekerja yang sungguh menyadari pentingnya persatuan nasional dalam menghadapi guncangan geopolitik dan ketidakpastian global. Seruan pimpinan serikat pekerja kepada seluruh kaum buruh untuk bersatu dan bekerjasama antar sesama kaum buruh dan antar kaum buruh dengan pemerintah dalam memperingati May Day adalah langkah tepat yang patut kita apresiasi. Kaum buruh telah menjadi teladan dalam mempelopori membangun persatuan nasional,” ucapnya. 

Eksponen Roundtable 98 Cipayung, menurut Rasyid, percaya kaum buruh di seluruh Indonesia yang memperingati May Day akan menyelenggarakan dengan cara-cara yang damai, kreatif, terpimpin dan terorganisir. Selain itu, Rasyid yakin perjuangan kaum buruh sejalan dengan kehendak dari Pemerintahan Prabowo untuk mengubah nasib kaum buruh dan seluruh rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik. 

“Karena itu kami yakin Kepala Daerah akan merespon poistif peringatan Mayday sebagaimana yang dilakukan oleh Prabowo,” tambah Rasyid.

Rasyid juga yakin petugas Polri maupun TNI, yang ditugaskan untuk mengawal peringatan May Day menggunakan cara cara persuasif dan humanis. 

“Kami sangat tekankan agar jangan sampai ada respon yang mengarah pada tindakan kekerasan dan represif. Kami tekankan agar pertugas keamanan tetap mengedankan cara-cara dialogis dalam mengatasi setiap dinamika yang berkembang di saat berlangsung peringatan Mayday di berbagai daerah,” pungkas Rasyid.

Untuk diketahui, yang tergabung pada Roundtable 98 Cipayung adalah: 

1. Haris Rusly Moti (Eksponen Gerakan Mahasiswa 98 Yogyakarta)
2. Wahab Talaohu (Aktivis FAMRED 98)
3. Sangap Surbakti (Aktivis FORKOT 98)
4. David Pajung (Aktivis GMKI 98)
5. Supriyanto (Aktivis UII Yogyakarta 98)
6. Eli Salomo Sinaga (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
7. Akhmad Gojali Harahap (Aktivis 98 PMII)
8. Anto Kusumayuda (Aktivis 1998)
9. Sulaiman Haikal (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
10. Wignyo Prasetyo (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
11. Gigih Guntoro (Aktivis Mahasiswa 98 Jawa Timur)
12. Urai Zulhendri (Eksponen Gerakan Mahasiswa UI)
13. Rahman Toha (Mantan Presiden Mahasiswa UGM & mantan Ketua Umum KAMMI)
14. Achmad Suhawi (Aktivis 98 GMNI)
15. Ahmad Kailani (Aktivis 98, mantan Ketua Umum PB PII)
16. Dr. Sutomo (Alumni HMI)
17. Thurman Simanjuntak (Aktivis)
18. Hendarsam Marantoko (Aktivis & Praktisi Hukum)
19. Bungas T. Fernando Duling (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
20. Lisman Hasibuan (Aktivis Mahasiswa)
21. Revitriyoso Husodo (Aktivis 98)
22. David Herson (Aktivis Milenial & Gen Z)
23. Khalid Zabidi (Aktivis 98 ITB)
24. ⁠Panel Barus (Eksponen Gerakan Mahasiswa)
25. ⁠Donny Istiyanto Mahdi (Aktivis 98 Surabaya)
26. ⁠Fernando Rorimpandey (Aktivis 98 Trisakti)
27. Jhohannes Marbun (Aktivis Mahasiswa Yogyakarta)
28. Michael Umbas (Aktivis Gerakan Arus Bawah)
29. Dr. Kun Nurachadijat (Aktivis Mahasiswa 98 UI)
30. Samuel Nitisaputra (mantan GMKI dan Aktivis 98 Surabaya)


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI
 
BERNASINDONESIA.COM - ALL RIGHTS RESERVED