Tausiah Kebangsaan Kyai Ahmad Imron dalam Menyambut Puasa Ramadhan

| Jumat, 27 April 2018 | 00.12 WIB

Bagikan:

BernasIndonesia.com - Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falahiyah Cisoka-Tanggerang, Banten, KH. Ahmad Imron memberikan tausiah tentang pemakmuran Masjid dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tausiah Kyai Ahmad ini disampaikan pada acara kebangsaan yang bertajuk bertajuk “Dengan Menyambut Bulan Suci Ramadan Mari Kita Makmurkan Masjid dan Hindari Politisasi Masjid”.

Acara tersebut dilaksanakan oleh Masjid Al Mukarromah dan bekerja sama dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), di Masjid Al Mukarromah di Jalan Mangga 2, Lagoa, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Rabu (25/4/18).

Menurut dia, secara etimologis masjid berarti tempat sujud. Sedangkan secara terminologis, masjid adalah tempat melakukan kegiatan ibadah. Dengan demikian, masjid merupakan bangunan yang sengaja didirikan umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah dan berbagai keperluan lain yang terkait dengan kemaslahatan umat muslim.

Akan tetapi, kata dia, bila mencermati perkembangan dewasa ini, fungsi Masjid cenderung mulai berkurang. Hal ini lantaran Masjid sering digunakan untuk kegiatan politik yang dapat memecah belah umat.

“Berbicara kebangsaan adalah tentang bagaimana kita bisa menjaga bangsa Indonesia,” ujar kyai Ahmad.

Menurut dia, Allah SWT memberikan Indonesia begitu banyak kelebihan dibandingkan negara lainnya. Salah satu ulama dari Mesir, kata Kyai Ahmad, pernah mengatakan jikalau Indonesia adalah secuil surga di dunia. Maka itu, jika membandingkan Indonesia dengan negara lain, maka Indonesia cukup bersyukur karena dengan adanya berbagai keindahan dan kelebihan menjadikan rakyat Indonesia tetap bersyukur.

Ditegaskan, untuk merawat kebangsaan negara Indonesia ini selain mensyukuri apa yang Allah berikan, maka harus dirawat pula dengan cara memakmurkan Masjid. Sebab, seperti diketahui, saat ini sudah memasuki tahun politik.

“Jangan jadikan masjid sebagai tempat untuk berpolitisasi,” pinta Kyai Ahmad menegaskan.

Kyai Ahmad juga mengingatkan tentang situasi Pilkada DKI Jakarta, khususnya terkait polemik pengurusan janazah, boleh tidaknya menshalatkan janazah lantaran yang meninggal itu merupakan salah satu pasangan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur.

“Kita harus menjaga masjid ini jangan sampai dijadikan ajang politisasi karena masjid ini adalah tempat untuk ibadah oleh karena itu mari kita jaga bersama-sama kebersihan dan kesucian masjid dari hal-hal yang tidak baik,” kata dia mengingatkan.

Menurutnya, Allah akan menjaga orang orang untuk mendapatkan perlindungan darinya, orang orang itu adalah, Pemimpin yang adil; Anak anak muda yang semangat ibadah; Orang orang yang hatinya selalu bergantung kepada masjid; Dua orang yang sedang jatuh cinta karena Allah; Menolak ajakan untuk berzina; Selalu ingat kepada Allah; Amal baik haruslah di iringi dengan keikhlasan agar Allah meridhoinya karena banyak cara untuk menuju surga-NYA.

Dalam kesempatan yang sama Ketua DKM Masjid Jami Al Mukarromah, H. Syarial berharap tausiah yang disampaikan Kyai Ahmad tersebut mengingatkan umat Islam dalam rangka memasuki bulan suci Ramadan.

“Oleh karena itu kami yang ada di Masjid Jami Almukarroma ini semoga bisa memberikan dakwa yang sejuk. Mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan untuk mencapai bulan suci Ramadan. Sekarang ini kita sudah berada di nisfu Saban. Oleh karena itu malam Senen nanti kita akan melakukan salat berjamaah sebelumnya sholat tasbih,” katanya. (Rf/Ed)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI
 
BERNASINDONESIA.COM - ALL RIGHTS RESERVED