BernasIndonesia.com - Mantan Kepala BNP2TKI, Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan, Jawa Barat bisa jatuh dalam genggaman kekuatan asing bila rakyat Pasundan salah memilih pemimpin dalam perhelatan Pilkada Jabar pada Rabu, 27 Juni 2018.
Untuk itu, Jumhur yang pernah menjadi aktivis buruh dan petani sejak menjadi Mahasiswa di ITB mengajak rekan-rekan aktivis buruh lokal dan buruh migran untuk ikut terlibat mendukung pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 3 Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik).
“Kaum buruh, petani dan kalangan usaha kecil harus berjuang memastikan kemenangan Asyik demi kedaulatan dan kesejahteraan rakyat. Pasangan ini satu-satunya yang memiliki gagasan untuk menyelamatkan Jabar dari agresi kekuatan asing yang menghancurkan Indonesia,” ajak Jumhur melalui pesan elektronik ke media, Minggu (24/6/2018).
Mantan narapidana politik Nusakambangan di era Orba tersebut menegaskan, berbagai kekuatan agresi beberapa negara khususnya Barat dan RRC sedang mengintai Indonesia yang pada akhirnya akan meminggirkan rakyat dan mendisintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dia menyayangkan, kekuasaan nasional seolah memberi jalan bagi agresi tersebut. “Dari pantai timur Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Timur saat ini sudah jadi kantong-kantong bercokolnya agresi dengan berkedok investasi yaitu sambil mendatangkan tenaga kerja asingnya,” terangnya.
“Termasuk Jabar dan Banten sudah mulai ada kantong-kantong orang asing, sehingga Indonesia benar-benar dalam bahaya,” sambungnya.
Dengan kata lain, kata Jumhur, kekuatan investasi asing yang mendatangkan bahan baku, teknologi, modal dan tenaga kerja asing bukanlah cara yang bisa kita terima karena secara agregat tidak banyak menguntungkan rakyat Indonesia. (Ak)