Kapolri Diminta Usut Atas Tewasnya Mahasiswa UHO

| Jumat, 27 September 2019 | 02.18 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berduka. Salah seorang kader terbaik IMM, Immawan Randi tewas setelah tertembak peluru tajam saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sulteng) bersama dengan ribuan mahasiswa se-Kota Kendari.

Randi dikabarkan terkena tembakan peluru tajam di bagian dada sebelah kanan, saat bentrokan pecah antara mahasiswa dan pihak pengamanan.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Najih Prastiyo menyampaikan bela sungkawa serta rasa kehilangan yang sangat mendalam atas peristiwa tersebut.

Dikatakan Najih, peristiwa ini merupakan bukti nyata dari tindakan represif yang dilakukan oleh pihak keamanan terhadap mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasinya.

“Kami, IMM se-Indonesia menyatakan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya salah satu kader IMM yang tertembak peluru tajam ketika melakukan aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ini adalah kehilangan yang sangat besar bagi kami," ujar Najih, pada Kamis (26/09/2019).

Najih kemudian mempertanyakan prosedur pengamanan aksi, yang kemudian sampai  menodongkan senjata dan terjadi penembakan meregang nyawa.

Menurut Najih, tindakan itu tidak dibenarkan prosedur, dimana pengamanan aksi dilakukan sampai dengan terjadi penembakan peluru tajam.

“Secara pribadi saya mengecam atas terjadinya peristiwa ini. Bagaimana bisa dibenarkan prosedur pengamanan unjuk rasa dengan memakai senjata lengkap dengan peluru tajam. Ini mau mengamankan aksi, atau mau perang kepada mahasiswa. Pihak kepolisian harus bertanggung jawab mengusut kasus ini sampai tuntas, dan kami kader IMM se-Indonesia akan mengawal penuh kasus ini," ucapnya.

Atas tewasnya kader IMM tersebut, Najih menuntut Kapolri untuk mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara, yang dinilai telah gagal dan lalai dalam memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya. Karena menurutmya, penyampaian aspirasi secara lisan dan tertulis dilindungi oleh undang-undang.

“Mahasiswa itu bukan penjahat negara, yang harus ditembaki dengan seenaknya saja. Kami menuntut kepada Kapolri untuk mengusut kasus ini sampai benar-benar terang dan pelaku penembakan Kader Kami (Immawan Randi) dapat tertangkap secepatnya," tukasnya.

Tak hanya itu, Najih juga menyerukan kepada seluruh Kader IMM se-Indonesia untuk melakukan konsolidasi di masing-masing basis dan level pimpinan menyerukan aksi solidaritas atas tewasnya Immawan Randi ketika di medan aksi dan melawan segala bentuk represi dari pihak keamanan terhadap mahasiswa.

“Kepada seluruh kader IMM se-Indonesia, mari kita rapatkan barisan dan melakukan konsolidasi di basis dan setiap level kepemimpinan untuk menyerukan aksi atas tewasnya saudara kita Immawan Randi," tutup dia. (Alf/TS)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI