Wagub Sumbar Ingakan Jangan Terprovokasi Kerusuhan di Wamena

| Senin, 30 September 2019 | 12.44 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Pembantaian di Wamena dalam kerusuhan massal 23 September lalu disebut-sebut sebagai bagian dari genosida etnik non Papua. Namun anggapan itu ditolak oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat berbicara dihadapan para Pengungsi.

Menurut Nasrul Abit, Kerusuhan di Wamena, sama sekali bukan kerusuhan yang dilatarbelakangi kebencian etnis. Karena itu, orang Minang yang menetap di Wamena diingatkan untuk tidak terprovokasi dan terpancing.

Bertemu langsung dengan perantau Minang di pengungsian, Minggu kemarin (29/9/2019), Mereka mengungsi untuk menyelamatkan diri dari serangan para perusuh yang belum bisa dikenali dari mana.

Sedikitnya 32 orang meninggal dunia, dimana 9 korban adalah warga Minang, sisanya warga Bugis, Madura, etnik Papua, dll. Beberapa diantaranya meninggal akibat dibakar hidup-hidup oleh massa.

"Ini bukan konflik etnis. Hindari provokasi, jangan terprovokasi. Jangan sebar informasi yang menimbulkan konflik,” ujar Nasrul Abit yang pernah pula menjadi Bupati Pesisir Selatan, lansir situs nasional politik.

Dalam pertemuan itu, ada perantau Minang yang minta agar dibantu untuk bisa pulang ke tanah kelahiran mereka. Di sisi lain, ada juga yang ingin bertahan dan kalaupun menghndar, untuk sementara ke Jayapura. Sebagian lainnya ingin tetap tinggal di Wamena.

Diketahui, Ratusan rumah, kendaraan, kios, toko dan gedung-gedung dibakar massa perusuh yang mengamuk menggunakan parang, tombak dan panah.

Sebelumnya, pada tanggal 2 September, Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) melalui kelompok tentaranya, Komando rakyat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, (TPNPB) di bawah pimpinan Purom Okiman Wenda sudah memperingatkan agar warga non Papua segera meninggalkan bumi cenderawasih.

“Orang pendatang segera pulang kampung atau ke daerah masing-masing, tinggalkan Tanah Papua, saya kasih waktu dalam satu bulan ini”. Tegas Purom melalui telepon selulernya kepada media majalahwekonews pada Selasa, (3/9/2019).

Kepada media massa itu, Purom mengatakan sebelum orang non Papua makan peluru (ditembak.red) atau mati sia-sia di Tanah Papua Barat, lebih baik segera meninggalkan tanah Papua. Bahkan Puron menyatakan langsung akan melakukan operasi besar-besaran di Lanny Jaya dan Wamena.

“Daerah Lanny Jaya dan Wamena saya akan melakukan operasi perang besar-besaran. Semua pasukan sudah siap perang," tegas Purom. (Ak)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI