Bernasindonesia.com - Anggota DPD RI, Angelius Wake Kako menyampaikan bahwa jumlah pengangguran kaum terdidik meningkat. Meningkatnya kaum terdidik ini, menurut Angelius, cukup mengkwatirkan apabila tidak dicarikan solusinya oleh pemerintah.
"Jadi begini pengangguran kita itu secara umumnya menurun, tapi pengangguran terdidik itu naik, Diploma dan sarjana, dari 6,4 persen naik ke 6,8 persen hari ini," ujar Angelius di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Menurut Angelius, meningkatnya pengangguran kaum terdidik saat ini disebabkan karena tidak sesuainya mata pelajaran di dunia kampus dengan kebutuhan pasar lapangan kerja. Hal ini kata dia, tentunya menjadi ancaman masa depan bangsa apabila dunia pendidikan tidak melakukan pembenahan dalam menciptakan kualitas sumber saya manusia yang mampuni. Menurut Angelius, harus ada link and match antara situasi di kampus dengan kebutuhan pasar kerja.
"Kenapa? Kita sudah berada pada ledakan jumlah angkatan kerja yang besar ini harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Dengan naiknya pengangguran terdidik itu lebih berbahaya. Orang dengan Diploma D3 D4 dan sarjana S1 S2 menganggur, ini bahaya untuk negara yang besar ini," tandas dia.
Indonesia sedang mempersiapkan sebagai negara menjadi 4 besar di 2045, menurut Angelius, harus hadir untuk menyelesaikan persoalan pengangguran kaum terdidik ini. Angelius berharap pengangguran kaum terdidik tidak terus meningkat. Maka dari itu, kata dia, negera harus hadir dan mencarikan solusi mengatasi kebuntuan antara kebutuhan pasar kerja dengan peran lembaga pendidikan tinggi.
"Harus ada link and match atau sinergi antara kebutuhan pasar tenga kerja dengan kampus. Karena jangan sampai dia sekolah sekolah kemudian dia nganggur. Jadi pemerintah harus segera sadar," pungkas dia.
Selain negara harus hadir dalam menyesaikan pengangguran, Angelius juga meminta anak-muda yang menjadi pewaris masa depan bangsa ini memiliki jiwa enterpeneurship. Hal ini juga sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja. Menurut dia, negara melalui pemerintah harus bisa menfasilitasi mereka, sehingga tercipta lapangan kerja luas.
"Bagaimana misalnya anak-anak muda bisa berwirausaha. Kendala-kendala apa yang harus disentuh. Apa kendala agar mereka bisa berwirausaha. Dorongan kita agar anak muda berwirausaha tapi negara jangan sampai nonton. Saya pikir kita sebagai aktivis harus mendorong ke sana, negara harus hadir tidak bisa membiarkan begini terus," pintas Angelius. (BSI)
"Jadi begini pengangguran kita itu secara umumnya menurun, tapi pengangguran terdidik itu naik, Diploma dan sarjana, dari 6,4 persen naik ke 6,8 persen hari ini," ujar Angelius di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Menurut Angelius, meningkatnya pengangguran kaum terdidik saat ini disebabkan karena tidak sesuainya mata pelajaran di dunia kampus dengan kebutuhan pasar lapangan kerja. Hal ini kata dia, tentunya menjadi ancaman masa depan bangsa apabila dunia pendidikan tidak melakukan pembenahan dalam menciptakan kualitas sumber saya manusia yang mampuni. Menurut Angelius, harus ada link and match antara situasi di kampus dengan kebutuhan pasar kerja.
"Kenapa? Kita sudah berada pada ledakan jumlah angkatan kerja yang besar ini harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Dengan naiknya pengangguran terdidik itu lebih berbahaya. Orang dengan Diploma D3 D4 dan sarjana S1 S2 menganggur, ini bahaya untuk negara yang besar ini," tandas dia.
Indonesia sedang mempersiapkan sebagai negara menjadi 4 besar di 2045, menurut Angelius, harus hadir untuk menyelesaikan persoalan pengangguran kaum terdidik ini. Angelius berharap pengangguran kaum terdidik tidak terus meningkat. Maka dari itu, kata dia, negera harus hadir dan mencarikan solusi mengatasi kebuntuan antara kebutuhan pasar kerja dengan peran lembaga pendidikan tinggi.
"Harus ada link and match atau sinergi antara kebutuhan pasar tenga kerja dengan kampus. Karena jangan sampai dia sekolah sekolah kemudian dia nganggur. Jadi pemerintah harus segera sadar," pungkas dia.
Selain negara harus hadir dalam menyesaikan pengangguran, Angelius juga meminta anak-muda yang menjadi pewaris masa depan bangsa ini memiliki jiwa enterpeneurship. Hal ini juga sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja. Menurut dia, negara melalui pemerintah harus bisa menfasilitasi mereka, sehingga tercipta lapangan kerja luas.
"Bagaimana misalnya anak-anak muda bisa berwirausaha. Kendala-kendala apa yang harus disentuh. Apa kendala agar mereka bisa berwirausaha. Dorongan kita agar anak muda berwirausaha tapi negara jangan sampai nonton. Saya pikir kita sebagai aktivis harus mendorong ke sana, negara harus hadir tidak bisa membiarkan begini terus," pintas Angelius. (BSI)