Gunung Merapi Meletus, Masyarakat Diimbau Tidak Melakukan Aktivitas Dalam Radius 3 Km

| Senin, 18 November 2019 | 01.10 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi letusan di Gunung Merapi pada Minggu (17/11) pukul 10:46 WIB. Letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo max 70 mm dan durasi 155 detik. Teramati kolom letusan setinggi ±1000 m.

“Angin bertiup ke Barat dan mengakibatkan hujan abu tipis di sebagian wilayah desa Banyubiru Dukun, Kabupaten Magelang. Berdasar pantauan dari BMKG dari citra satelit Himawari pada pukul 13.00 WIB, debu vulkanik sudah tidak terdeteksi lagi di angkasa,” bunyi siaran pers PVMBG sebagaimana dikutip Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, dilansir dari laman setkab, Minggu (17/11).

Tingkat aktivitas Gunung Merapi dinyatakan pada tingkat Level II (Waspada) sejak tanggal 21 Mei 2018. Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Untuk itu PVMBG mengimbau kepada  masyarakat sebagai berikut agar: a. tidak melakukan aktivitas dalam area radius 3 km dari puncak G. Merap; b. masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif; dan c. masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak G. Merapi.

“Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, website www.merapi.bgl.esdm.go.id , dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg).

Berdasar pantauan Pusdalops BNPB, menurut Agus Wiboso, situasi di lapangan aman terkendali dan tidak ada dampak yang berarti. “Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti rekomendasi dari PVMBG,” tutur Agus. (BSI)


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI