Keberhasilan Kebijakan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Menuai Pujian

| Rabu, 29 Januari 2020 | 20.35 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Pengamat politik dari Indobarometer Asep Saepuddin mengapresiasi program dan kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, program dan kebijakan yang dicanangkan pemerintah cukup positif untuk pembangunan dan masa depan bangsa.

"Lima program prioritas ini sebetulnya melanjutkan sembilan program Jokowi-JK," ujar Asep pada diskusi bertajuk "Mendukung Program dan Kebijakan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin" di bilangan Tebet, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).

Yang dimaksud lima program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf adalah pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan segala bentuk regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.

Menurur Asep, kelima program pemerintahan tersebut pelaksanaannya diantaranya sudah dirasakan masyarakat. Misalnya, Asep menegaskan soal pembangunan infrastruktur.

"Infrastruktur sudah sedemikian rupa. Masyarakat sudah merasakan sedemikian luar biasa. Pembangunan tol, bandara, pelabuhan dan jalan-jalan nasional," katanya.

Keberhasilan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lainnya, menurut Asep, terletak pada pembangunan sumber daya manusia. Disebutkan Asep, hal itu terlihat dari kebijakan Jokowi yang menggandeng anak-anak muda yang krearif dalam pemerintahan.

"Pembabgunan SDM menurut hemat saya dari jajaran pemerintahan Jokowi sudah sesuai dengan bidang dan keahliannya. Itu menjukkan menjadi awal yang baik dari sisi kualitas pembangunan SDM," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Umum Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) Masri Ikoni. Masri menilai sosok Jokowi cukup inspiratif. Selama menjadi Presiden Jokowi bekerka keras dan memiliki kepedulian terhadap anal-anak muda.

Dia mencotohkan kebijakan Jokowi mengangkat anak-anak muda menjadi staf khusus presiden. Masri yakin anak-anak muda yang menjadi staf khusus presiden tersebut dapat bekerja secara maksimal, kendati kinerja mereka itu belum diketahui secara maksimal.

"Pekerjaannya pasti khusus. Mungkin pada pelaksanaan kerja mereka itu tidak terlalu banyak diekspos. Mereka mungkin langsung usulannya atau penyampaian hasil temuan di lapangan kepada presiden. Dan presiden langsung mengambil kebijakan yang berkaitan dengan temuan penyampaian mereka. Namanya saja staf khsusus. Kalau staf khusus melaksanakan pekerjaan-pekerjaan umum bukan staf khusus namanya," katanya. (BSI)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI