Kisah Ibu Sembuh dari Covid-19 Karena Ingin Bertemu Cucu

| Jumat, 25 Desember 2020 | 01.47 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Siti Maimuna lima beras hari tak berinteraksi dengan siapun. Dia melakukan isolasi mandiri di rumahnya, di kawasan Halim Perana Kusumah, Jakarta Timur. 


Itu terhitung sejak dia dinyatakan terpapar positif Covid-19, 27 November-14 Desember 2020. Ibu satu anak ini tak ingin virus Corona yang berada di dalam tubuhnya menular ke orang lain.


"Makanya pintu rumah saya dikunci dari dalam kerena saya untuk sementara waktu ini tak ingin berinteraksi dengan anak-anak saya," cerita Siti kepada BernasIndonesia.com, Selasa (22/12/2020).


Selama menjalani isolasi mandiri, Siti mengaku ingat kepada cucunya setiap hari. Dia lantas hampir setiap hari melakukan video call dengan anak perempuannya, hanya untuk melihat cucunya.


"Karena anak saya jauh. Ada di Situbondo, Jawa Timur. Makanya terus video call. Kalau sudah melihat cucu saya senang banget," katanya. 


Siti tak ingin stres selama menjalani isolasi mandiri sehingga harus mencari kegiatan, salah satunya menelpon atau video call anak semata wayangnya yang jarang bertemu secara fisik. 


"Alhamdulillah saya terhibur kalau melihat cucu. Dia lucu dan ngangenin. Saya sayang baget sama cucu saya," tuturnya.


Saban selesai video call dengan cucunya, Siti mengaku tak merasakan sakit apa pun yang menganggu di dalam tubuhnya. Batuk dan sesak nafas hilang dengan sendirinya jika Siti sudah melihat cucunya melalui video call.


"Kalau sudah video call biasanya saya tidur. Nanti pas bangun video call lagi. Itu tiap hari bagitu," tuturnya.


Aktivitas lain Siti selama menjalani isolasi mandiri adalah rajin olahraga. Setiap pagi dia menghabiskan waktu 20 menit olaraga ringan. Sebelum memulai olaharaga, Siti harus memasak air dan mempersiapkan beberapa buah-buahan.


"Kalau istirahat saya minum air hangat. Buah-buahan juga rajin saya dimakan," katanya. 


Dia mendapatkan buah-buahan yang dikonsumsinya itu dari kiriman temannya. Buah-buahan itu dikirim melalui ojek online.


"Terimakasih ya Allah teman-teman saya baik banget. Tiap hari ada saja yang ngirimin buah," pungkasnya.


Siti tidak tahu dari mana asal muasal virus SARS-CoV-2 yang bersemayam di tubuhnya. Meski demikian, ia merasa mengalami gejala demam dan sesak nafas semenjak ada salah seorang tamu yang datang ke rumahnya. 


"Setelah tamu saya pulang, mungkin sekitar jam 2 malam saya mulai merasa badan tidak enak. Saya mulai batuk, demam dan diare. Itu malam itu juga," katanya.


Batuk, demam dan diare tak kunjung sembuh salama dua hari. Dia kemudian menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) secara swab di salah satu Rumah Sakit. Dia mengku takut saat menunggu hasil swab keluar. 


"Dan ternyata dokter menyampaikan bahwa saya positif Covid-19. Stres saya waktu itu. Tapi dokter bilang Covid-19 ini sembuh," katanya.


Sejak dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, Siti langsung mengubungi anaknya, Nurul Fadilah, yang berada di Situbondo, Jawa Timur.


"Anak saya bilang jangan takut karena kata anak saya banyak orang yang sembuh dari Covid-19," katanya.


Akhirnya, kini Siti dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dia lantas mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). 


"Itu saja pesan yang ingin saya sampaikan biar kita sama-sama terhindar dari Covid-19 ini," tutup Siti. (HR)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI