Cinta Negeri secara Kreatif

| Selasa, 06 Juli 2021 | 11.27 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Patriotisme adalah cara mensyukuri karunia tanah air dgn mengolah dan memberi nilai tambah atas segala potensi sumberdaya yg terkandung di dalamnya melalui etos kerja kreativitas dan inovasi.


Patriotisme yg dibutuhkan tak  berhenti pada semangat defensif "melawan musuh-mempertahankan negeri", tetapi yg lebih penting semangat progresif "membangun dan memakmurkan" negeri.

Masa pandemi memantik kesadaran, betapa negeri dgn bahan pangan yg berlimpah justru mengalami kerentanan dlm menjaga kecukupan pangan. Ibarat peribahasa, itik berenang di lautan, mati kehausan.

Ambil contoh tanaman sagu. Potensi tanaman sagu di Indonesia sangat berlimpah, dgn luasannya diperkirakan sekitar 1.128 juta ha atau 51.3% dari luas areal sagu dunia. Tanaman sagu tersebar di berbagai kepulauan, dgn daerah sebaran utamanya di Maluku, Papua serta daerah lain seperti Sulawesi, Sumatra dan Kalimantan.

Dgn wilayah sebaran begitu luas, patut diduga, makanan asal penduduk Nusantara sebelum padi itu sagu. Itu sebabnya, kata "sagu", dgn sedikit pergeseran bunyi, menjadi sebutan bagi makanan pokok.  Orang Jawa dan Sunda menyebut nasi itu "sego" dan "sangu". Orang Aceh menyebut sagu itu "sage". Di beberapa tempat seperti Sumatra Utara dikenal padi/beras "segon". 

Tanaman sagu yg begitu berlimpah itu, setelah masa siap panen, jika tak ditebang utk dimanfaatkan dlm jangka 100 hari akan musnah sia-sia. 

Perlu komitmen politik-publik dan dukungan budaya utk mengembangkan tata kelola dan teknologi tepat guna untuk mengolah dan memanfaatkan tepung sagu bagi aneka keperluan dan jenis makanan, sbg salah satu pendekatan menuju kedaulatan pangan.

Oleh: Yudi Latif


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI