Ibu Dan Sedekahnya

| Rabu, 04 Agustus 2021 | 10.20 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Dikisahkan ada seorang ibu yang dikaruniai seorang anak, dia sangat mencintai anaknya dan berharap agar kelak menjadi anak yang saleh. Sejak dini dia berupaya mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik. 


Keinginannya yang kuat agar Allah SWT menganugerahkan kesalehan buat anaknya, membuatnya sangat perhatian terhadap anaknya, hingga setiap kali nampak dari anaknya sebuah perilaku yang tidak baik, maka dia keluarkan sedekah berupa makanan dengan harapan dapat memperbaiki akhlak yang dirasa tidak baik itu. 

Katanya, dia mendapatkan inspirasi dari firman Allah, “Ambillah sedekah dari sebagian harta mereka, yang dengan sedekah itu kamu dapat membersihkan dan mensucikan mereka. Dan berdo’alah untuk mereka, karena do’amu akan membuat tenang jiwa mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui” (QS At-Taubah:103). 

Setelah bersedekah dia berdoa, “Ya Allah terimalah sedekah ini, agar Engkau berkenan mensucikan jiwa anak saya”.

Kisah yang lain masih senada dengan kisah ibu di atas. Namun, kali ini dia tidak mempunyai sesuatu yang bisa disedekahkan, hidupnya paspasan bahkan tergolong tidak berkecukupan. 

Jangankan untuk bersedekah, kebutuhan keluarganya setiap hari saja seringkali tidak dapat dipenuhi dengan baik.

Sementara ibu ini juga sangat berharap dapat memperbaiki hal-hal yang dirasa tidak baik dalam keluarganya dengan cara bersedekah. 

Ternyata ibu ini memiliki kebiasaan, setiap kali dia melihat perilaku yang tidak baik dari anaknya ataupun dari suaminya, di malam harinya dia membaca al-Quran surat al-Baqarah dari awal hingga akhir, dilanjutkan dengan berdoa, 

“Ya Allah, ini yang saya bisa lakukan, ini adalah sedekah dari saya, maka terimalah”. Ibu ini bersedekah dengan cara membaca al Quran.

Sedekah bukan hanya berupa harta, namun bisa berupa apa saja yang bermanfaat dan bernilai. 

"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah
 dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS.Al Munafiqun 10)

Oleh : Prof.Dr. Uril Bahruddin, MA
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI