Eka Gumilar: Hentikan Provokasi Terkait Sengketa Lahan Sentul City vs Rocky Gerung

| Rabu, 15 September 2021 | 05.09 WIB

Bagikan:

 

Bernasindonesia.com - Konsultan Properti Eka Gumilar menilai kasus sengketa sebidang tanah antara PT Sentul City Tbk dan Aktivis Rocky Gerung bukan Pemilu. Sebab, kasus sengketa tanah yang berada di Bojong Koneng, Masang, Kabupaten Bogor, tersebut bukan arena pesta demokrasi. 


Hal tersebut terlihat dari komentar-komentar beberapa tokoh nasional, seperti, ekonom senior Rizal Ramli yang saling sambut dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Eka kemudian menyentil Rizal Ramli, yang seolah menyalahkan Jokowi. 

“Yang salah beli Gerung, yang  ngambek Rizal Ramli, yang sorak Ngabalin, yang disalahin Jokowi. Ini bukan pemilu, Bung,” ujar Eka dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/9/2021).

Eka juga heran dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyampaikan ada 6000 orang yang bernasib sama dengan dirinya. Menurut Eka, pernyataan Rokcy Gerung ini cenderung memprovokasi dan memanfaatkan warga sekitar untuk ikut berkonflik dengan Sentul City. Pernyataan Rocky Gerung tersebut, menurut Eka, cenderung berpotensi menciptakan keributan

“Anda yang lalai (meminjam bahasa anda: dungu), karena membeli tanah tanpa cek dan ricek dengan benar dan tuntas legalitasnya malah kemudian memprovokasi masyarakat untuk melawan Sentul City yang sudah menjadi bagian kehidupan mereka,” katanya. 

Eka berharap tokoh publik tidak melakukan provokasi terkait sengketa tanah Sentul City dan Rocky Gerung, sehingga situasi tidak bertambah panas.

“Rizal ramai di akun twitternya seolah ikut 'ngambek' sama sentul city dan salahkan juga Yang Kuasa (kalau bukan Tuhan, yang kuasa dimaksud mungkin Presiden Jokowi kan?). Kasus personal diseretnya selalu politis, gak elok mas, dan terkesan manja, butuh perhatian,” tukas Eka.

Menurut Eka, selama ini Sentul City sudah memperhatikan warga Bojong Koneng, Babakan Madang. Banyak warga yang diberikan pekerjaan oleh Sentul City. Karena itu, Eka memita semua pihak berhenti melakukan provokasi.

“Biar warga hidup tenang dan tentram,  berjuang menghadapi ekonomi yang sulit masa pandemi, jangan diprovokasi dan dirusak kenyamanannnya,” pungkas Eka.

“Tiba anda jadi "Hero" disiang bolong, seolah memperjuangkan rakyat Bojong Koneng padahal karena anda kepepet menutupi 'kedunguan' anda. Apa sehari hari anda bergaul dengan warga sekitar? Anda mungkin sibuk bermain dietalase,” papar Eka.

Eka juga meminta Rokcy mengakui kelalaiannya membeli tanah kepada salah soorang warga tersebut. Kemudian, tambah Eka, hentikan provokasi karena masyarakat Bojong Koneng, Masang, Kabupaten Bogor, ingin hidup tenang, nyaman dan damai. 

“Gentle saja akui kelalaian anda saat membeli tanah, lalu cari solusi yang terbaik. Jangan gerang gerung gak jelas, makin gering anda Bung. Hentikan kegaduhan terus menerus, rakyat sudah muak dengan perilaku para tokoh yang mempermainkan emosi rakyat dengan provokasi tanpa mampu memberikan solusi bagi kehidupannya,” tambahnya.

Eka menambahkan, sengketa tanah Sentul City dan Rocky jangan dipolitisasi. 

“Jadi jangan menyimpulkan ini konflik politis, rasis dan seolah konglomerat vs rakyat. Kacau dong, kapan bangsa kita membangun dengan tenang,” tambah Eka.

Menurut Eka, daerah Bojong Koneng sudah lama terkenal banyak kasus tumpang tindih kepemilikan lahan karena banyak 'biong nakal' atau makelar tanah yang ada disana. Bahkan pernah oknum kepala desanya pun jadi 'biong' dan dipenjara.

“Mungkin Rocky Gerung (RG) ingin tanah lebih murah, membeli di luar kawasan Sentul City tapi melalui orang yang salah. Terbukti makelarnya masuk penjara karena persoalan tanah,” kata Eka.

“Haris Azhar selaku kuasa hukum RG dalam surat jawaban somasi pertama menyatakan Rocky Gerung memperoleh tanah tersebut secara patut dan sah menurut hukum sesuai dengan Surat Pernyataan Oper Alih Garapan yang juga telah dicatatkan di Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor dengan Nomor 592/VI/2009 tertanggal 1 Juni 2009,” tambah Eka.

Namun, Eka melanjutkan, tanah yang dibeli RG tersebut berada dalam SK masterplan milik Sentul City, dan Sentul memiliki sertifikat induknya dengan SHGB Nomor 2412 dan 2411 Desa Bojong Koneng.

“Persoalan RG dengan Sentul City ini murni persoalan pribadi RG karena 'kedunguannya' membeli tanah pada orang yang salah,” tandas Eka.

Sentul City memberikan somasi kepada semua yang menduduki tanah yang menjadi wilayahnya, bukan hanya pada RG.

Eka menilai, sosok sekelas Rocky Gerung mestinya mempelajari terlebih dulu legalitas dengan baik sebelum membeli tanah garapan kepada warga tersebut untuk menghindari masalah. Misalnya, kata Eka, bertanya ke BPN, dinas tata ruang dan instansi.

“Kalau penjual bermodal kwitansi dan penguasaan fisik, tentu sangat beresiko. Disinilah 'kedunguan' RG,” pungkas Eka.

Eka menilai, pembelaan RG menanggapi somasi PT Sentul City tersebut wajar. Namun, Eka menyangkan jika permasalahan ini dipolitisir, karena berpotensi  terus anak bangsa berkonflik seperti 'cebong-kampret'.

“Kita berharap para tokoh bijak melihat bahwa persoalan ini adalah ranah pribadi RG, biar beliau menyelesaikan melalui jalur hukum dengan alat bukti yang dimilikinya,” katanya.

Eka menilai RG bisa dipermalukan publik jika bukti kepemilikan lahan yang ditempatinya tersebut lemah. Publik bisa mencemooh bahwa Rocky ternyata 'dungu' juga dalam perkara ini. Justru RG bisa dinilai menyerobot tanah milik Sentul City, memaksa menduduki walau paham bukan haknya yang sah.

“RG jangan manja. Jika tau bukan miliknya, merengek, ngambek, lalu menggalang dukungan politis dan salahkan pemilik yang sah /pengusaha. Buktikan saja alas hak, bukti bayar, sertifikat induk dan minta penjelasan tata ruang. Dari situ semua akan terang benderang,” paparnya.

Menurut Eka, pengembangan lahan sesuai masterplan yang menjadi acuan pengembang yang sudah disetujui oleh para pihak terkait, termasuk masyarakat disana.

“Jadi jangan menyimpulkan ini konflik politis, rasis dan seolah konglomerat vs rakyat, kacau dong. Kapan bangsa kita membangun dengan tenang,” tutup Eka.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI