Pakar: Peluang Prabowo Jadi Capres Tipis

| Rabu, 13 Oktober 2021 | 13.17 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Partai Gerindra akan kembali mengusung Prabowo Subianto menjadi capres. Petinggi Gerindra dan para kadernya menginginkan Prabowo diusung pada Pilpres 2024.


Prabowo diusung kembali menjadi capres memang masuk akal. Sebab, elektabilitas Prabowo masih tinggi. Prabowo dalam berbagai survei kerap memperoleh elektabilitas tertinggi dibandingkan tokoh lainnya.

Partai Gerindra juga memiliki suara terbesar kedua pada Pileg 2019. Karena itu, Gerindra sebagai partai politik terbesar kedua tentu sangat layak mengusung Prabowo untuk bertarung pada Pilpres 2024.

Demikian disampaikan Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada para wartawan, Selasa (12/10/2021).

Masalahnya, lanjut Jamiluddin, meskipun elektabilitas Prabowo masih tetap tinggi, namun kecenderungannya terus menurun. 

“Hal ini tentu bukan pertanda baik bagi Prabowo untuk dicalonkan menjadi capres pada Pilpres 2024," ujar Dosen Metodologi Penelitian Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta ini.

Selain itu, jelas Jamiluddin, akar rumput yang pada Pilpres 2014 dan 2019 begitu militan mendukung Prabowo, tampaknya sudah banyak yang meninggalkannya. 

"Para pendukung militannya ini sangat kecewa dengan masuknya Prabowo ke dalam kabinet Jokowi," jelasnya.

Menurut Jamiluddin, para emak-emak yang dulu dengan begitu tulus mendukung Prabowo, kini tampaknya sudah patah arang. 

“Mereka sudah tidak lagi menghendaki Prabowo. Padahal jumlah mereka ini sangat besar," terang Dekan Fikom IISIP, Jakarta 1996-1999 ini.

Karena itu, ungkap Jamiluddin, menurunnya elektabilitas Prabowo diperkirakan berasal dari relawan akar rumput tersebut. "Hal ini tentu akan mempengaruhi peluang Prabowo memenangkan Pilpres 2024," tegasnya.

Karena itu, Penulis Buku Riset Kehumasan ini memprediksi, meskipun Prabowo kemungkinan berhasil diusung pada Pilpres 2024, namun peluang menang tampaknya kecil. 

"Prabowo telah kehilangan orang-orang militan yang selama ini ikhlas menjadi relawannya. Kader Gerindra tampaknya tak cukup militan untuk mengantarkan Prabowo menjadi presiden," pungkas Jamiluddin Ritonga.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI