Panglima TNI Ingatkan Soal Prokes Walaupun Kasus Covid-19 Cukup Rendah

| Selasa, 02 November 2021 | 16.55 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Indonesia tidak boleh lengah walaupun saat ini kasus baru Covid-19 cukup rendah. Negara-negara lain sudah membuktikan, saat kasus rendah dan tidak lagi disiplin protokol kesehatan, maka terjadi lagi lonjakan kasus.


Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat meninjau vaksinasi massal, di Banda Aceh Convention Hall (BACH), Kota Banda Aceh, Selasa (2/11/2021).

Menurut Panglima TNI berbagai negara di dunia, termasuk negara-negara di Eropa yang telah melaksanakan vaksinasi, namun saat ini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Relaksasi kegiatan sosial yang telah diterapkan ternyata tidak diikuti protokol kesehatan yang ketat. 

“Akibatnya, walaupun vaksinasi sudah dilaksanakan secara massif, lonjakan kasus masih terjadi, artinya disiplin protokol kesehatan 3M adalah kunci dari penanganan pandemi,” ujarnya.

Itu sebabnya, Panglima TNI mengatakan bahwa Indonesia harus waspada karena data menunjukkan walaupun tren pemeriksaan terus meningkat disaat kasus konfirmasi yang menurun, ternyata 92% dari testing tersebut merupakan testing dalam rangka screening perjalanan.

Menurut Panglima TNI untuk menekan pandemi melalui upaya menekan laju penularan, maka kontak erat harus segera melakukan karantina. Kemudian semua kontak erat yang terlacak harus melaksanakan entry dan exit test. 

“Di Provinsi Aceh, tren kenaikan kasus konfirmasi terjadi di Kota Sabang, Kabupaten Aceh Tenggara, dan Kabupaten Bireun,” tukas Panglima TNI yang tampak didampingi Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo.

“Kota Banda Aceh sendiri telah mencapai 82% dan ini adalah capaian yang sangat baik, mengingat Kota Banda Aceh adalah pusat perekonomian dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi, termasuk dari luar Kota Banda Aceh,” jelasnya.

Lebih lanjut Panglima TNI berharap kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi covid-19 karena vaksin adalah salah satu upaya yang saat ini harus lebih kita optimalkan dalam menekan pandemi. 

“Vaksin perlu mendapat perhatian karena sampai saat ini ada masyarakat yang belum percaya vaksin dan masih ada masyarakat yang takut untuk divaksin,” katanya.

Dalam kesempatan  tersebut, Panglima TNI juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. 3M sudah tidak lagi dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. 

“Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun sudah menjadi bagian dari kebutuhan kita,” tegasnya.

Panglima TNI menegaskan bahwa sesuai perintah dari  Bapak Presiden RI Joko Widodo, Program percepatan Vaksinasi di bulan November 2021 harus sudah mencapai target 50% dan dibulan Desember 2021 sudah 70%. Sehingga herd immunity atau kekebalan komunal dapat tercapai dengan harapan  semua masyarakat sudah terlindungi dari Covid-19. 

“Saya bersama  Kapolri mengingatkan bahwa protokol kesehatan adalah kunci saat kita melaksanakan fase relaksasi,” tegasnya.

Usai melaksanakan rapat dengan jajaran Forkopimda se-wilayah Aceh, Panglima TNI meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi massal yang dipusatkan di Banda Aceh Convention Hall (BACH), Kota Banda Aceh. 

Pelaksanakan serbuan vaksinsi massal dilakukan secara serentak di 24 Kabupaten/Kota, dengan sasaran para lansia, remaja, petugas publik dan masyarakat umum. Target vaksinasi sebanyak 19.600 dosis vaksin dengan melibatkan tenaga vaksinator sebanyak 470 personel yang terdiri dari TNI, Polri dan Dinkes. (HR)


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI