Kota yang Bersih Dianggap Mencerminkan Pemerintahannya

| Senin, 18 April 2022 | 01.38 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Kebersihan dapat menjadi cerminan pengelolaan suatu wilayah, baik provinsi, kabupaten maupun kota. Kota yang bersih akan meningkatkan kenyamanan hidup masyarakatnya. Sedangkan kota yang kotor menggambarkan tiadanya kepemimpinan (autopilot).


Hal itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian ketika memberikan sambutan pada acara GILAsSAMPAH (Gerakan Inovasi  Langsung Tuntaskan Sampah) di Pantai Jerman, Kuta, Bali, Minggu 17 April 2022.

“Kalau daerahnya bersih, kotanya bersih, pemerintahannya bersih, manajemennya baik, masyarakat juga akan baik. Tapi kalau suatu daerah sampahnya bertebaran di mana-mana, sudah pasti ini pemerintahannya autopilot, kemudian masyarakatnya juga awut-awutan, turis juga malas datang,” kata Tito Karnavian di hadapan  lebih 1.000 hadirin yang datang dari berbagai latar belakang kepedulian pada pengelolaan sampah.

Mendagri Tito mengungkapkan bahwa kebersihan suatu wilayah menjadi indikator penting yang menjadi perhatiannya dalam setiap kunjungan ke daerah. 

“Saya sudah berkeliling ke seluruh provinsi,  kalau kabupaten kota mungkin lebih dari separuhnya sudah saya kunjungi. Banyak daerah yang sudah mengolah sampah dengan baik tapi tidak sedikit juga  kota yang sampahnya bertebaran seperti autopilot, tidak ada yang membersihkan,” kata dia.

Mendagri mengatakan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 perlu dimanfaatkan sebagai momentum perbaikan kebersihan di wilayah Bali dan seluruh Indonesia. Walaupun peluncuran GILAsSAMPAH diadakan di Bali, dia berharap dari Bali gerakan tersebut menyebar ke seluruh Indonesia.

Untuk itu Kemendagri mendorong munculnya praktik-praktik terbaik (best practices) pengelolaan sampah di daerah dan direplikasi ke daerah lainnya. Salah satu forumnya adalah seperti kegiatan GILAsSAMPAH, yang menyediakan forum diskusi dan sharing session yang mengetengahkan pengalaman pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. 

“Mereka  kita minta menjadi pembicara untuk men-share bagaimana mereka bisa mengelola (sampah) itu, kita harapkan seluruh kepala daerah yang sudah melaksanakan dapat berbagi pengalaman,  sementara yang belum melakukannya agar belajar,” kata Tito. 

Peluncuran #GILAsSAMPAH adalah bagian dari Indonesia International Waste (IIWAS) Expo yang akan berlangsung dari 17 sampai 20 April 2022 di Denpasar, Bali. Selain aksi bersih pantai Kuta disaat yang bersamaan dilakukan juga aksi bersih sampah di kawasan hutan manggrove Tahura di Pemogan Denpasar Selatan, objek yang akan dikunjungi Kepala Negara G 20 saat perhelatan Presidensi G20 Oktober mendatang.  

Disamping launching #GilasSampah  ini, juga acara diisi dengan seminar, diskusi, ekspo inovasi  pengolahan sampah, pameran produk-produk berbahan sampah dan panggung seni dengan tema pengelolaan sampah bertempat di Mal Park 23 Kuta, Badung Bali. Kegiatan yang merupakan kolaborasi Kemendagri dengan TRISENSES ini, didukung oleh 12 Kementerian/Lembaga. Bertujuan untuk mendorong kolaborasi para pemangku kepentingan di bidang persampahan untuk memunculkan paradigma baru pengelolaan sampah yang inovatif dan terintegrasi. 
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI