Renungan Setelah Final Liga Champion 2022

| Senin, 30 Mei 2022 | 00.40 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Tuntas sudah legacy itu. Minggu dini hari, 29 Mei 2022,  sekitar jam 4.00 subuh, sekali lagi kesan itu dikuatkan. Real Madrid memecahkan rekor dunia sepak bola memenangkan piala Liga Champion terbanyak, yang ke- 14 kalinya.


Dalam pertandingan final yang dramatik, Real Madrid dengan susah payah akhirnya menaklukkan Liverpool, 1-0.

Malam itu, tanggal 29 Mei 2022 itu, tepatnya Real Madrid memecahkan rekornya sendiri, dari menang Liga Champion, ke-13 kali  (2018) menjadi ke-14 kali (2022).

Klub bola mana lagi yang memenangkan Liga Champion paling banyak? Ini liga paling berpengaruh dan prestisius dalam sejarah klub sepakbola.

Klub di rangking ke- 2 yang pernah memenangkan terbanyak adalah AC Milan, dari Itali. AC Milan pernah memenangkan Liga Champion 7 kali.

Data di atas sudah berbicara. Bahkan jumlah kemenangan Real Madrid sebagai juara pertama (14 x) dua kali lipat lebih banyak dibandingkan rangking keduanya AC Milan (7 x).

Dominasi frekwensi kemenangan Real Madrid dalam Piala Liga Champion, liga sepak bola yang paling prestisius di dunia, sungguh jauh dan jauh melampaui klub sepakbola manapun. 

Bagaimana dengan juara pertama di Liga Nasional negaranya sendiri? Setelah Liga Champion, Liga Nasional menjadi prestise berikutnya. Ada lima liga paling berkualitas. Masing masing di negara Inggris, Spanyol, Perancis, Itali dan Jerman.

Karena dari Spanyol, La Liga yang menjadi medan pertarungan lain bagi Real Madrid. Lihatlah rekornya.

Di La Liga, Real Madrid juga berada di puncak prestasi. Ia sudah memenangkan La Liga sebanyak 35 kali. Urutan kedua adalah Barcelona, yang memenangkan La Liga 29 kali. Cukup jauh juga selisih frekwensi kemenangan Real Madrid dibandingkan urutan keduanya,  Barcelona.

Berdasarkan data dari FIFA, di tahun ini terdaftar sekitar 3903 klub sepakbola, di 201 negara. Di antara 3000-an klub bola itu pasti ada “Raja di Raja” bagi seluruh klub sepak bola dunia. Pasti ada yang layak berdiri paling muka dari sisi prestasi.

Dilihat dari rekornya, Real Madrid yang layak berdiri paling muka. Dengan kata lain, Real Madrid  paling oke untuk menjadi The Beatles dunia sepakbola.

Di tahun 2000, FIFA selaku organisasi resmi bola dunia sebenarnya sudah memilih. Saat itu FIFA ingin menetapkan  The Best Football Club of Century. Klub Bola terbaik abad ini, abad ke-20.

Voting diselenggarakan. Real Madrid yang terpilih di rangking pertama. Ia dipilih oleh 42.35 persen suara. Klub berikutnya yang terbaik no 2- 5 adalah Manchester United, Bayern Munic, Barcelona dan Ajax. (1)

Dua puluh dua tahun kemudian sejak pemilihan FIFA itu, Real Madrid justru memperkuat legacynya. Ia mempekokoh singasananya.

-000-

Pertanyaanya, apa yang membuat Real Madrid dipilih FIFA menjadi The Best Football Club of the 20th Century? Apa yang membuatnya berhak disebut The Beatles dari dunia sepakbola.

Apakah itu karena selalu hadirnya kualitas pemain superstar? Kehadiran pemain bola kelas maestro?

Memang Real Madrid selalu dihiasi oleh pemain leganda. Itu mulai dari Alfredo DiStefano (1953-1964). Juga Ferenc Puskas (1958-1966), Zinedine Zidane (2001-2006), Ronaldo dari Brazil (2002-2007), Cristiano Ronaldo (2009-2018) dan Karim Benzema (2009- hingga kini).

Jelaslah kehadiran pemain superstars ini sangat mempengaruhi. Tapi bukankah klub sepakbola lain juga dihiasi pemain superstar yang juga sederajat?

Memang Real Madrid juga seringkali ditangani pelatih legandaris. Mulai dari Miguel Munos (1948-1958). Juga oleh   Jose Mourinho (2010-2013), Zinedine Zidane (2016-2021), dan Carlo Ancelotti (2021- sekarang).

Jelas pula peran manajer di atas sangat penting menyumbangkan kemenangan bagi Real Madrid. Tapi bukankah klub sepakbola lain juga memiliki manajer yang juga tak kalah piawai?

Memang Real Madrid memiliki fasilitas latihan sepakbola yang dianggap salah satu paling luas dan paling komplit di dunia.

 Fasilitas itu  dibangun khusus dan diluncurkan pada tahun 2005. Ia  dipuji sebagai
 fasilitas terbesar yang pernah dibangun oleh sebuah 
 klub sepak bola.   Fasilitas latihan  itu seluas
 sekitar 1.067 hektar. Tapi jauh sebelum fasilitas latihan itu ada, Real Madrid sudah acapkali juara.

Benar pula dana yang berputar di Real Madrid amatlah besar. Dana ini memungkinkan Real Madrid membeli pemain dan menyiapkan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan.

Tapi bukanlah dari data mutakhir, Real Madrid bukanlah klub sepakbola yang terkaya. Data dari Football Transfer, Real Madrid hanyalah klub bola ketiga dari sisi revenue.

Ini data klub sepak bola yang menghasilkan revenue terbanyak di tahun 2021. Dua klub bola ini berada di atas Real Madrid. Pertama:  Bayern Munich (€344.2 juta). Diikuti PSG, Perancis (€ 337.4 juta). Lalu Real Madrid (€321.6 juta). (2)

Lalu apa yang membuat Real Madrid spesial, yang membuatnya agak beda, dengan prestasi puncak?

Selain kombinasi empat variabel di atas (pemain supestar, manajer legendaris, fasilitas latihan yang lengkap, dan banyaknya dana), ada hal lain yang memang dirasakan para pemainnya.

Yaitu tertanamnya mindset kemenangan. Itu sudah menjadi kultur klub. Seperti yang dikatakan oleh pemain Real Madrid sendiri, Toni Kross: “spirit menang itu tertanam dalam DNA kami.”

Tentu saja klub sepakbola lain juga memiliki spirit untuk menang yang sama. Tapi jika kita bentangkan spektrum, kehendak menang pemain Real Madrid ini lebih kokoh dan mendalam.

Mungkin karena spirit kemenangan itu sudah menjadi sejenis kultur perusahaan. Ia terbenruk dari akumulasi kemenangan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Malam ini, 29 Mei 2022, di antara sorak sorai 300 juta penonton Liga Champion di seluruh dunia melalui TV, ketika pluit tanda selesai pertandingan dibunyikan, ketika rekor dunia memenangkan piala Champiton terbanyak 14 kali dipastikan, tahulah kita.

Saat itu, legacy Real Madrid selaku The Beatles Dunia Sepak Bola dikuatkan. Diaminkan.***

Oleh: Denny JA
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI