Jokowi Didorong Reshuffle Menteri Yang Sibuk Mau Nyapres 2024

| Senin, 13 Juni 2022 | 13.02 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Aktivis pergerakan dan demokrasi, Harda Belly meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan perombakan kabinet atau reshuffle. Ia meminta agar menteri yang berambisi mencalonkan diri sebagai calon presiden harus diganti atau direshuffle.


“Tidak ada pilihan lain, Presiden harus segera melakukan reshuffle sehingga reshuffle ini bukan hanya sekedar isu yang berkembang di masyarakat,” kata Harda dalam keterangannya yang diterima media, Senin (13/06/2022).

Menurutnya, reshuffle tersebut harus dilakukan agar kementerian atau lembaga bisa bekerja secara fokus. Ia mengatakan, menteri yang harus direshuffle adalah menteri yang sibuk kampanye kebelet  untuk nyapres.

“Situasi saat ini sudah memasuki tahun politik, banyak yang sudah ancang-ancang persiapan 2024. Jadi menteri yang sibuk kampanye mau nyapres harus segera dirushuffle karena sebagai pembantu presiden tidak akan fokus lagi untuk bekerja,” ungkapnya.

Harda mengatakan bahwa target pemerintahan Jokowi tidak akan tercapai kalau misalkan menterinya sibuk mempersiapkan diri untuk masalah pilres 2024 karena tidak akan bisa fokus bekerja demi kepentingan rakyat.

“Jangan sampai masalah yang dihadapi rakyat tidak bisa diselesaikan oleh menteri yang memang ditugaskan soal itu, semua kan ada targetnya jadi jangan biarkan menterinya lalai terhadap tugasnya karena ngurusin capres,” ujarnya.

Untuk diketahui, beredar isu akan ada perombakan kabinet yang akan dilakukan Jokowi pada pertengahan bulan, yakni 15 Juni 2022.

Sebelumnya, Mensesneg Pratikno juga sudah menanggapi isu tersebut dan mengatakan akan ada bocoran kalau misalkan Jokowi akan melakukan reshuffle sedangkan untuk tanggal 15 Juni 2022 Pratikno tidak menegaskan apapun.

"Ya nanti kalau sudah ada jadwal, bocorin dikit-dikit," kata Pratikno.

Munculnya isu reshuffle ini lantaran dari beberapa hasil survei kinerja menteri Jokowi yang tidak sesuai ekspektasi masyarakat. Selain itu karena PAN sudah masuk kabinet Jokowi yang dianggap akan kebagian jatah menteri.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI