Bernasindonesia.com - Saudaraku, yang tersulit dlm melewati ujian hidup itu bukanlah mengejar sukses manusia sbg individu, melainkan sukses manusia sbg masyarakat.
Kumpulan individu sukses belum tentu melahirkan masyarakat sukses, krn masyarakat sbg entitas kolektif lebih dari total penjumlahan org per org. Sukses masyarakat memerlukan penyatuan dan koherensi sukses individu ke dlm cita-cita, konsepsi, pranata, gerak, dan maslahat bersama.
Demi sukses masyarakat, individu yg sukses di suatu bidang kadang dituntut bisa menahan diri utk tdk mengambil peran yg dpt menghambat sukses masyarakat. Pengusaha yg sukses belum tentu bisa jadi pemimpin politik yg sukses.
Dlm memimpin perusahaan, sukses seseorang diukur dari keberhasilan memperjuangkan kepentingan-keuntungan perusahaannya. Dlm politik, sukses seseorang diukur dari keberhasilan memperjuangkan kepentingan-keuntungan seluruh rakyat, yg bisajadi menuntut pengorbanan perusahaannya sendiri.
Dlm memimpin perusahaan, kesuksesan bisa diraih dgn kecerdikan menginvestasikan uang. Dlm politik, sukses masyarakat justru memerlukan batas moral penetrasi uang.
Begitu pun artis terkenal bahkan lulusan terbaik universitas ternama luar negeri tak otomatis pantas memangku jabatan politik, tanpa kecukupan jam terbang dlm urusan sosial kebangsaan. Dlm kehidupan publik ditandai oleh retakan dan ketidakadilan sosial, modal kepemimpinan yg diperlukan adlh kemampuan merawat persatuan dan keadilan.
Untuk negara seluas, sebesar dan semajemuk Indonesia diperlukan kepemimpinan negarawan yg memiliki keluasan mentalitas dan tanggung jawab yg lebih besar, melampaui kepentingan ambisinya sendiri.
Agar bisa melayani kepentingan umum, seorang pemimpin hrs bisa ber-"puasa" dari godaan nafsu “al- takâstur” (gila harta, kuasa, hormat, popularitas) yg tak ada habisnya hingga masuk liang lahat.
Bagi pemimpin sejati, kebahagiaan tertinggi terletak dlm kemampuan merengkuh makna terluhur kekuasaan sbg amanah Tuhan dan rakyat dlm rangka memperjuangkan kebajikan dan kebahagiaan hidup bersama.
Oleh: Yudi Latif