Ketum Pemuda Muhammadiyah Nilai Jenderal Dudung Berhasil Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat terhadap TNI

| Selasa, 26 Juli 2022 | 21.14 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Kepercayaan masyarakat terhadap TNI mencapai 89 persen. Ini berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).


Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, menilai, wajar saja kepercayaan responden terhadap TNI sangat tinggi. Menurut Cak Nanto — panggilan akrab Sunanto, tingginya kepercayaan masyarakat kepada institusi TNI tak lepas dari kepemimpinan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang sering bersilaturahmi kepada ormas keagamaan dan mengambil kebijakan secara transparan.

“Tidak hanya beliau (KSAD Dudung) datang ke ormas dan pesantren karena ormas itu bagian kecil dari meningkatkan kepercayaan bahwa TNI menggandeng masyarakat sebagai bagian vital menjaga keamanan. Tapi masyarakat digandeng menjaga keamanan dan keuutuhan bangsa,” ujar Cak Nanto saat dihubungi wartawan, Selasa (26/7/2022).

Menurutnya, kebijakan Jenderal Dudung dalam mengambil keputusan secara transparan juga cukup disambut positif oleh masyarakat. Dia lantas mengapresiasi Jenderal Dudung dan tidak pernah lelah membangun citra positif institusi TNI AD.

“Misalnya contohnya dia tidak membela bawahannya ketika melakukan kesalahan seperti kopral Muslimin. Saya kira itu lebih cepat meningkatkan kepercayaan. Jadi pengusutan tuntas terhadap persoalan  dan kesalahan  walaupun itu bawahannya itu saya kira akan menjadi lebih dapat meningkatkan kepercayaan publik karena dia bisa menindak bawahannya di samping dengan cara-cara silaturahmi, menggandeng publik sebagai bagian keamanan menjaga keutuhan bangsa,” katanya.

Cak Nanto juga berharap, Jenderal Dudung terus menempuh kebijakan secara transparan dan rajin bersilaturahmi dengan ormas keagamaan. Sebab, kata dia, hal tersebut sangat penting untuk mejaga integritas dan menjaga keutuhan bangsa. 

“Itu harus tetap dilakukan di dalam proses menjaga keutuhan bangsa ini,” harap Cak Nanto. 

Selain itu, Cak Nanto meminta pimpinan TNI tidak mencampuri urusan paham keagamaan. Tapi, lanjut Cak Nanto, pimpinan TNI bisa menindak kolompok radikal karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. 

“Masuk ke dalam ranah-ranah sebenarnya yang bukan tanggungjawabnya saya kira perlu dikurangi. Kedepan upaya membangun TNI yang luar biasa bagaimana menindak dari ajaran-ajaran radikal perlu ditindak tegas,” paparnya.

Cak Nanto juga meminta Jenderal Dudung mengedapankan langkah pendekatan humanis dan persuasif jika menemukan kesalahan palanggaran anggotanya. 

“Harapannya bagaimana pengawalan internal menjadi TNI yang humanis karena itu sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan publik,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, survei LSI menempatkan TNI sebagai intitusi yang paling dipercaya responden. Nilainya mencapai 89 persen.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI