Ketika Artificial Inteligence Membantu Kita Melukis

| Senin, 31 Oktober 2022 | 05.45 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Tanggal 28 Oktober tahun 1886, sekitar 136 tahun lalu, Fredrerich Aguste Betholdi terpana. Statue of Liberty itu selesai sudah.


Patung itu dibuat sebagai hadiah dari rakyat Prancis untuk memperingati aliansi Prancis dan Amerika Serikat pada masa Revolusi Amerika.

Total tinggi patung itu  92,99 meter. Lebar patung 10,7 meter. Tinggi kaki patung saja sepanjang 7,65 meter. Total berat patung 225 ton. Patung terbuat dari bahan tembaga.

Patung itu dikerjakan dalam waktu 9 tahun. Yang bekerja untuk patung itu lebih dari 1000 orang.

Aguste Bertholdi tetap dikenang sebagai sang pematung. Gagasan dan bentuk patung itu darinya. Tapi yang mengerjakan patung itu tim yang besar sekali.

Bukan Bertholdi yang menyusun kepingan tembaga. Bukan ia pula yang mengecat patung dari kaki hingga kepala. Apalagi Betholdi yang membuat kerangka besi dan kayu untuk mendirikan patung itu.

Seribu orang lebih yang bekerja di lapangan, bahu membahu mewujudkan gagasan Auguste Bertholdi.

Tapi Bertholdi tetap dikenang sebagai sang pematung kareja design patung berasal darinya.
Pematung itu ada pada sang designer.

Di era kini, tim besar yang siap membantu kita  berkarya, melukis, disediakan oleh teknologi. Artificial inteligence mengerjakan gagasan yang kita perintahkan.

Kita tetap sebagai designernya. Tapi yang bekerja di lapangan adalah tim artificial inteligence.

Dua minggu ini saya bereksperimen melukis dengan bantuan artificial inteligence.

Gagasan awal dari saya. Lalu saya tetap lakukan finishing touch dengan goresan cat di kanvas. Saya tambahkan pula puisi pendek di dalam kanvas.

Jadilah ia sebelas lukisan spiritual sufistik, dengan corak ekspresionisme.

Oleh: Denny JA


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI