Sektor UMKM Bisa Jadi Pintu Masuk untuk Pemberdayaan Perempuan di Tanah Air

| Kamis, 08 Desember 2022 | 06.07 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Sektor usaha mikiro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu pengaman untuk menjawab tantangan di sektor ekonomi nasional. Pemberdayaan perempuan lewat sektor UMKM merupakan langkah strategis untuk mewujudkan kebangkitan ekonomi masyarakat.


"Saya mengapresiasi para perempuan anggota IPEMI yang menggalang potensi perempuan Indonesia sehingga memiliki ketrampilan dan mampu membangun usaha, sehingga bisa berdaya di sektor UMKM," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam acara Anugerah Penghargaan Perempuan Inspirasi Indonesia 2022 yang digelar  Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia  (IPEMI) di Jakarta, Rabu (7/12).

Hadir pada acara itu antara lain H. Taj Yasin Maimoen (Wakil Gubernur Jawa Tengah), Ingrid Kansil (Ketua Umum IPEMI) dan Reni Yanita (Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian RI), perwakilan dari Komnas Perempuan dan para anggota IPEMI.

Menurut Lestari, sektor UMKM adalah kekuatan yang dahsyat, karena 99% dari bisnis yang ada di tanah air adalah UMKM dengan sumbangan kepada PDB nasional sebesar 61% dan mampu menyerap 97% tenaga kerja di dunia usaha.

Dalam rangkaian KTT G-20 di Bali, November lalu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, disepakati empat rencana strategis UN Women 2022-2025 yang merupakan panduan bagi seluruh perempuan di dunia untuk bekerja sama dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada 2030.

Keempat rencana itu, jelas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, adalah mengakhiri kekerasan terhadap perempuan,  pemberdayaan ekonomi perempuan,  afirmasi partisipasi perempuan dalam pemerintahan dan pelayanan publik, melibatkan perempuan dalam upaya  perdamaian dan keamanan.

Sektor UMKM, menurut Rerie, bisa menjadi pintu masuk bagi perempuan Indonesia untuk bergerak bersama dan bangkit menjadi enterpreuner yang tangguh, dalam upaya mewujudkan komitmen yang telah disepakati pada ajang KTT G20 yang baru lalu.

Pada kesempatan itu, Rerie juga menegaskan bahwa perempuan merupakan aktor penting  dalam merawat kebhinekaan dan keberagaman serta nilai-nilai kebangsaan.

"Karena semua proses penanaman nilai-nilai itu berawal dari lingkungan keluarga dimana perempuan memiliki peran penting di dalamnya," ujar Rerie.

Selain itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengajak para perempuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri untuk meningkatkan partisipasi perempuan di ruang politik.

"Alokasi 30% perempuan di parlemen jangan hanya cita-cita, tetapi harus segera diwujudkan. Kita harus berjuang dimulai dari diri sendiri dan mencari jalan keluar secara bersama untuk mewujudkannya," pungkas Rerie. 
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI