Pengamat Nilai Apresiasi Abah Roudl kepada Jenderal Dudung Sebagai Bentuk Bela Negara untuk NKRI

| Kamis, 02 Februari 2023 | 19.15 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai apresiasi yang diberikan ulama karismatik 212, yang juga Dewan Syariah Ad-Dzikra, KH. Abah Roudl Bahar Bakry kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menunjukkan bahwa Abah Roudl sebagai bagian dari Bangsa ini yang mengapresiasi ketulusan Jenderal Dudung dalam menjaga keutuhan bangsa.


“Sudah pas dan sudah cocok. Karena abah menilai Jenderal Dudung dianggap memiliki jiwa kebangsaan yang bagus dan baik. Maka ada pengakuan dari tokoh 212, dudung dianggap tokoh bangsa dan berjiwa besar, “ ujar Ujang saat dihubungi, Kamis (2/2/2023).

Menurut Ujang, hal yang disampaikan Abah Rodl kepada KSAD Dudung justru positif dan layak didukung seluruh kimponen bangsa. Sebagai ulama, menurut Ujang, Abah Roudl tak ingin persatuan dan kesatuan bangsa perpecah belah. 

“Saya melihatnya kalau yang positif itu bagus-bagus saja,. Saya melihat soal apresiasi itu suatu yng baik. Menjaga Pancasila dan perekat bangsa. Saya objektif saja. Dalam kontek harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain, saling memberikan apresiasi itu hal yg baik,” katanya.

Ujang juga mendukung jika TNI-Polri, ulama dan akademisi menggelar dialog kebangsaan. Hal itu dianggap penting untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. 

“Bahwa memang jiwa kebangsaan kita memperkokoh Pancasila menjadi penting digelorokan, ditanamkan kepada anak-anak bangsa. Kita menjaga bangsa, persatuan, dan Pancasila agar Pancasila abadi di bumi pertiwi ini,” paparnya.

Ujang lantas berharap seluruh elemen dan anak bangsa semakin merawat jiwa persatuan dan kesatuan. Perbedaan dalam berbagai hal tidak boleh menjadi sumber pemecah belah bangsa. 

“Kita boleh berbeda agama, suku, pilihan dan dukungan tapi tidak harus saling serang, menafikan, tapi perbedaan itu menjadi rahmat bagi bangsa ini. Kita jangan sampai menonjolkan perbdaan tapi bagaimana kita menyatukan perbedaan itu dengan konsep rahmatan lil alamin. Agama Islam tidak pernah mengajarkan permusuhan kepada siapapun, agama Islam menginginkan bangsa kita ini utuh, bersatu padu satu sama lain, menjaga bangsa ini. Saya melihat kolompok 212 juga punya potensi menjaga keutuhan bangsa ini dengan baik,” pungkas Ujang.

Sebelumnya, Abah Roudl menilai 
komitmen dan kerja keras TNI AD dalam merawat dan menjaga keutuhan bangsa dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila tak lepas dari kepimpinan KSAD Dudung. Abah Roudl meyakini Jenderal Dudung akan selalu mengingatkan dan memerintahkan jajarannya menjaga Pancasila sebagai sebagai sumber ruh pertahanan dan kekuatan Indonesia. 

“Kita Apresiasi pak Dudung menjaga persatuan. Kita melihat siapa yang jadi KSAD tidak terlpas dari sana. Pak Dudung itu muslim yang baik, pak Dudung keturunan dari tokoh yang baik, beliau turunan ke-15 dari syeck Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) Cirebon. Kemudian pasti apa yang menjadi ajaran dan yang ada pada diri beliau pasti akan berpengaruh pada jabatan yang dimiliki beliau dimanapun berada,” katanya.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI