Kisah Cinta dengan Seorang Presiden Yang Hampir Dipecat

| Rabu, 03 Mei 2023 | 12.05 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - “Kesalahan saya adalah jatuh cinta. Dan kebetulan saya jatuh cinta pada seorang presiden Amerika Serikat.”


Kalimat ini dinyatakan Monica Lewinsky dalam Ted Talk di tahun 2015. Ia mengenang peristiwa 20 tahun lalu, ketika usianya masih 22 tahun.

“Betapa lugunya saya saat itu. Dalam usia 22 tahun, saya terpesona, saya jatuh cinta, dan saya merasa cinta saya berbalas.”

“Namun akhirnya saya menjadi korban yang dipermalukan, diberitakan berbulan- bulan di seluruh media besar, yang membuat saya hampir bunuh diri.”

Tak ia duga, saat itu, keluh kesahnya kepada seorang sahabat mengenai kisah cinta rahasianya dengan Bill Clinton di tahun 1995-1997 itu berefek panjang. Temannya, Linda Tripp, merekam pembicaraan itu.

Hasil rekaman diberikan oleh Linda Trip kepada biro investigasi. Ujungnya: proses pemecatan Bill Clinton sebagai presiden Amerika Serikat. 

Yang membuat Clinton memenuhi syarat untuk dipecat bukan karena hubungan cinta dan skandal seksnya. Ujar Clinton: “Presiden Kennedy melakukan hal yang sama.

Yang menjad masalah konstitusi itu karena Bill Clinton sempat berbohong saol kisah cintanya. Padahal saat itu, ia diminta keterangan di bawah sumpah oleh biro investigasi. 

Clinton awalnya membantah aneka kisah cinta dan skandal seks itu. Tapi setelah bukti  dan rekaman tersedia, terutama jejak spermanya di baju Monica Lewinsky, Clinton akhirnya mengaku, walau tetap menyatakan. “Tindakan saya itu  tetap tak bisa didefinisikan sebagai “hubungan seksual,” sesuai definisi hukum.”


Berbohong di bawah sumpah dan upaya menghalangi proses keadilan dianggap tindakan yang memenuhi syarat untuk dipecat sebagai presiden.

Tapi hari itu, 20 tahun kemudian, tampil Monica Lewinsky yang berbeda. Kini ia penuh percaya diri, bercerita soal  buruknya pembunuhan karakter dunia internet. Monica menjelma menjadi aktivis yang memberi semangat kepada korban yang di- bully.

Ini monica lewinsky yang berbeda. Ia berhasil mengatasi depresi berat, melawan kehendak bunuh diri, dan menjelma aktivis dan motivator.

Ketika Monica menyelesaikan pidatonya, pengunjung berdiri memberikan standing applaus. Saya yang menonton pidato itu di Youtube, juga berdiri tepuk tangan, memberikan penghargaan pribadi atas kemampuannya mengubah diri.


-000-

Tiga hari berturut- turut saya menyediakan waktu menonton 10 episodes @ 50 menit  film impeachment ini. Ketika peristiwa itu terjadi di tahun 1995-1997, lalu meledak di tahun 1998, saya sedang belajar di Amerika Serikat.

Menonton serial film ini, membangkitkan kembali masa-masa saya ketika menjadi mahasiswa. Kadang dosen menjadikan kasus ini sebagai bahan diskusi di kelas.

Seri film "Impeachment: American Crime Story" adalah adaptasi dari buku Jeffrey Toobin "A Vast Conspiracy: The Real Story of the Sex Scandal That Nearly Brought Down a Presiden.” 

Buku ini sangatlah detail menceritakan skandal hubungan antara Presiden Bill Clinton dan mantan stafnya, Monica Lewinsky. 

Ryan Murphy segera menerjemahkan buku itu menjadi serial film 10 episode, di tahun 2021.

Beberapa pemain utama dalam seri ini adalah Clive Owen sebagai Bill Clinton, Beanie Feldstein sebagai Monica Lewinsky, dan Sarah Paulson sebagai Linda Tripp. 

Film ini menampilkan detail-detail hubungan intim Bill Clinton dan Monica Lewinsky, skandal yang terjadi, dan proses pemecatan seorang presiden.

Ujar Linda Tripp, di ruangan istana yang terhormat itu, Abraham Lincoln menuntaskan renungannya untuk mengakhiri  perbudakan kulit hitam. George Bush menulis surat kepada para orang tua yang anak- anaknya mati dalam perang. Tapi Bill Clinton menggunakan ruangan itu merayu dan melakukan tindakan seksual kepada pegawai magangnya.”


-000-

Di era pasca perang dunia, tak hanya Bill Clinton, tapi presiden Richard Nixon juga mengalami proses pemecatan. Presiden Donald Trump juga mengalaminya.

Kasus impeachment Richard Nixon dan Bill Clinton adalah dua kasus yang sama tapi juga berbeda dalam sejarah politik Amerika Serikat. 

Kedua  kasus ini melibatkan tuduhan pelanggaran hukum oleh presiden AS. Nixon didakwa karena mengadakan upaya untuk menutupi kegiatan ilegal yang dikenal sebagai skandal Watergate.

Sementara Bill Clinton didakwa dengan menyalahgunakan kekuasaan presiden dalam skandal pribadi dengan Monica Lewinsky.

kedua  kasus ini melibatkan proses impeachment oleh Kongres AS. Proses ini diatur oleh Pasal II Konstitusi AS dan terdiri dari dua tahap: persidangan di Dewan Perwakilan Rakyat dan persidangan di Senat. 

Nixon mengundurkan diri sebelum proses impeachment selesai. Sementara Bill Clinton dinyatakan tidak bersalah dalam persidangan Senat.

Namun, ada juga beberapa perbedaan penting antara kedua kasus ini. 

Skandal Watergate melibatkan kejahatan yang dilakukan selama masa kampanye presiden Nixon. Sedangkan skandal Lewinsky terjadi selama masa jabatan Clinton. 

Skandal Watergate melibatkan pelanggaran hukum yang lebih serius, seperti penggunaan kekuasaan federal untuk tujuan politik. Sedangkan skandal Lewinsky lebih mengarah pada kesalahan moral dan etika.

Publik di Amerika Serikat juga lebih menoleransi tindakan Bill Clinton.


- Pada tahun 1998, jajak pendapat oleh ABC News/Washington Post menunjukkan bahwa 65% responden mengatakan bahwa hubungan seksual antara Clinton dan Lewinsky merupakan masalah pribadi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan Clinton sebagai Presiden.

- Pada tahun 1999, jajak pendapat oleh CNN/USA Today/Gallup menunjukkan bahwa 63% responden mengatakan bahwa mereka ingin Clinton tetap berada di jabatannya sebagai Presiden meskipun terjadi skandal ini.


-000-

Di TED Talks itu, Monica Lewinsky memberi semangat:

“Saya telah menjadi objek bully oleh publik selama hampir 20 tahun. Ini adalah kesulitan yang saya harapkan tidak terjadi pada siapa pun, terutama pada generasi muda yang tumbuh dewasa online."

“Ketika kita mengecam orang lain secara publik, kita mematikan kesempatan untuk perubahan positif. Kita menghukum orang tersebut ke dalam kotak label, dan dengan demikian menutup kesempatan mereka untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.

“Kita semua memiliki kekuatan untuk mengubah budaya kita di dunia internet. Masukkan lebih banyak compassion ke sana. Sebarkan lebih banyak compassion di dunia online.”

“Dengan  cara ini kita semua bisa memainkan peran dalam menghentikan kekejaman yang kita lihat di dunia online."

Dari seorang korban bully karena ia jatuh cinta pada seorang presiden, Monica Lewinsky kini berubah menjadi public speaker yang membela korban bully. From zero to hero!***

Oleh: Denny JA



Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI