Bawaslu Minta Masyarakat Berani Laporkan Pelanggaran di Pemilu 2024

| Senin, 10 Juli 2023 | 11.21 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyoroti pentingnya pendidikan partisipatif sebab, kegiatan ini memiliki tujuan untuk mendorong masyarakat berani melaporkan jika melihat pelanggaran pemilu atau pemilihan. Dia becermin pada Pemilu 2019 silam, yang mana angka temuan masih lebih besar dibandingkan dengan laporan masyarakat.


"Pendidikan partisipatif penting diberikan, terlebih Jawa Barat dengan pemilih yang tinggi atau sekitar 35,7 juta pemilih, harusnya mampu menjadikan masyarakat lebih berani melaporkan kalau menemukan pelanggaran," katanya saat membuka Workshop Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024 di Bandung, Rabu (5/7/2023).

Berdasarkan data tersebut, Lolly menyatakan bahwa target dalam pendidikan pengawasan partisipatif cukup jelas yaitu yaitu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan pelanggaran pemilu 2024. Dia juga menegaskan dalam pengawasan partisipatif rumusnya hanya satu yakni mengetahui apa yang dilarang dalam pemilu. Untuk itu, dia juga meminta peserta workshop menggali berbagai hal kepada narasumber sebagai bekal pengawasan partisipatif.

"Acara ini kualitasnya harus dalam, ketahui apa yang dilarang dalam pemilu, kalau sudah diketahui pahami bagaimana yang dilarang itu bermain dalam pemilu. Hal itu, akan membuat kita memiliki strategi identifikasi untuk mengetahui dugaan pelanggaran sejak awal," katanya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta mengatakan pentingnya masyarakat sipil terlibat dalam pemilu. "Semakin kuat kelompok yang netral, makan akan semakin demokratis sebuah bangsa dan ini bisa menetralisir semua benturan yang terjadi," katanya saat menjadi narasumber.

Sebagai informasi, "kick off" Workshop Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024 digelar di dua kota yakni Jakarta dan Bandung. Acara tersebut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita, tokoh adat, dan disabilitas.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI