Bernasindonesia.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan pemerintah tidak boleh baper jika dikritik demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan.
"Dari sisi aparaturnya mesti ada kontrol publik. Pengalaman kami membuat Lapor Gub sebagai satu ruang komplain publik, yang pemerintahan enggak boleh baperan, pemerintah harus menerima seluruh masukan dan kritikan," kata Ganjar dalam Debat Calon Presiden Pemilu 2024 yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Ganjar juga berkomitmen menyediakan aplikasi sebagai ruang bagi masyarakat Indonesia untuk menyampaikan kritik terhadap berbagai pelayanan publik.
Ganjar bersama pasangan cawapresnya, Mahfud Md akan memastikan media saran dan kritik tersebut berjalan dengan semestinya.
"Inilah yang akan kita angkat menjadi government super apps. Sehingga ketika itu tidak berjalan, pemerintah tertinggilah yang harus kemudian mengambil alih itu, sehingga pelayanan bisa jauh lebih baik, sehingga kelompok-kelompok ini harus mendapatkan afirmasi,” tuturnya.
Ganjar juga mengingatkan kelompok rentan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan.
Kelompok rentan perempuan, penyandang disabilitas, lansia, anak-anak dan orangtua serta kelompok rentan lainnya.
Menurut dia, inklusivitas tersebut sangat penting dalam pembangunan agar kepentingan semua pihak bisa diakomodir dan tidak ada hambatan di kemudian hari.
Hal tersebut konsisten dengan visi Ganjar yang menginginkan pemerataan pembangunan dengan pemerataan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Ganjar mengatakan visi pemerataan pembangunan tersebut didasarkan pada perjalanan kampanyenya yang dimulai dari Merauke dan cawapres Mahfud MD yang memulai dari Sabang.
Dalam perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Ganjar mengaku bertemu dengan pemuda setempat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan kesulitan akses internet untuk belajar.
Pertemuan dengan para pemuda itu juga yang memberikan ide untuk menyediakan fasilitas internet gratis untuk para pelajar, sebagai salah satu langkah menuju pemerataan pembangunan SDM.
Kelompok difabel juga tak luput dari perhatian Ganjar. Menurut dia, pemerintah harus memberikan akses dan mengakomodasi para penyandang disabilitas agar bisa memberikan kontribusi dalam membangun bangsa dan negara.