Menyembuhkan Diri dari Kodependensi

| Senin, 08 April 2024 | 03.51 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Sejak pertama kali terbit tiga dekade lalu, karya Melody Beattie yang berjudul panjang ini (“Codependent No More: How to Stop Controlling Others and Start Caring for Yourself”) telah terjual lebih dari 7 juta eksemplar. Ia termasuk pelopor dalam mendalami isu ini. 


Kodependensi adalah suatu kondisi perilaku dan emosional yang mempengaruhi kemampuan orang untuk memiliki hubungan yang sehat dan saling memuaskan. Ia disebut juga “kecanduan hubungan” (relationship addiction), sebab orang yang mengidap kodependensi sering menjalin atau memelihara hubungan yang bersifat satu-sisi, merusak emosi atau melanggengkan perilaku buruk (abusive). 

Di sisi lain, pengidap kodependensi terobsesi ingin mengontrol perilaku orang/pasangan yang selama ini memperlakukannya dengan buruk. Ia percaya pasangannya itu sebenarnya baik, dan karena itu kepribadian buruknya dapat ia kembalikan menjadi baik. 

Beattie menyelami dinamika kodependensi dan menawarkan peta jalan untuk terbangunnya hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri dan orang lain. Melalui pelajaran tentang kesadaran-diri, penetapan batas, pelepasan (detachment), dan perawatan-diri, pembaca belajar untuk merebut kembali otonomi mereka, menyembuhkan diri dari kodependensi, dan membudayakan kedamaian dan otentisitas yang lebih besar dalam hidup mereka. 

Inilah 9 ide utama buku yang penuh wawasan praktis ini:

1. Mengidentifikasi Siklus Kodependensi: Belajarlah untuk mengenali pola-pola yang menjebak Anda dalam hubungan yang tidak sehat. Elemennya yang paling umum antara lain: penyangkalan, harga-diri rendah, kontrol, pengasuhan, dan pemberdayaan. Mengidentifikasi semua ini membantu Anda membebaskan diri dari berulangnya perilaku ini.

2. Budayakan Harga Diri: Kodependensi sering berasal dari rasa-harga diri yang goyah. Buku ini mendorong Anda untuk mengembangkan harga-diri yang sehat dengan mengidentifikasi kekuatan Anda, menetapkan tujuan yang realistis, dan merayakan pencapaian Anda. Prioritaskan kegiatan yang membuat Anda merasa baik tentang diri Anda.

3. Amalkan Permaafan: Beattie menjelajahi pentingnya permaafan dalam proses penyembuhan dari kodependensi. Dengan melepaskan rasa sakit-hati dan mengabaikan kebutuhan akan balas dendam, orang dapat merasakan kedamaian dan kebebasan yang lebih besar dalam hubungan dengan orang lain dan dengan diri sendiri.

4. Mengambil Jarak dengan Cinta: Mengambil jarak atau detachment bukan berarti tak acuh. Ini bermakna: melepaskan kebutuhan untuk mengontrol perilaku orang lain dan fokus pada apa yang Anda bisa kontrol – reaksi, pikiran, dan perasaan Anda sendiri. Ini memungkinkan Anda memiliki hubungan yang lebih sehat dan suportif.

5. Kuasai Seni Menetapkan Batas: Batas yang sehat sangat penting untuk pemulihan kodependensi. Belajarlah untuk mengatakan tidak pada permintaan yang tak masuk akal, untuk menyampaikan kebutuhan Anda dengan jelas, dan untuk membatasi perilaku tak sehat dalam diri Anda dan orang lain. Menetapkan batas memungkinkan munculnya sikap saling menghormati dan interaksi yang lebih sehat.

6. Kembangkan Kemampuan Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang jujur dan terbuka sangat penting untuk setiap hubungan. Belajarlah untuk mengekspresikan perasaan Anda secara tegas, menggunakan pernyataan "saya", dan mendengarkan orang lain dengan aktif. Komunikasi yang tegas memupuk kepercayaan dan pemahaman.

7. Bangun Jaringan Pendukung: Lingkungi diri Anda dengan orang-orang positif dan mendukung, yang mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan Anda. Sistem dukungan ini dapat menjadi sumber kekuatan di saat Anda berjuang untuk membebaskan diri dari pola kodependen. Cari teman, anggota keluarga, atau bahkan seorang terapis yang bisa menawarkan bimbingan dan dorongan.

8. Biasakan Merawat Diri: Merawat diri Anda – secara fisik, mental, dan emosional – memperkuat ketahanan Anda dan kemampuan untuk menghadapi situasi yang menantang. Buku ini menekankan kebiasaan sehat seperti tidur dengan tertib, mengonsumsi nutrisi yang baik, rutin berolahraga, dan mempelajari manajemen stres. Prioritaskan kegiatan yang menutrisi pikiran, tubuh, dan jiwa Anda.

9. Perhatikan Pertumbuhan Pribadi: Pemulihan dari kodependensi adalah perjalanan, bukan tujuan. Buku ini mendorong pembelajaran dan pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan. Bacalah buku-buku bantuan-diri, hadiri lokakarya, atau cari terapi profesional untuk mengembangkan keterampilan baru dan membebaskan diri dari keyakinan yang membatasi. Berpeganglah pada tekad untuk pertumbuhan pribadi demi hidup yang lebih memuaskan.

Oleh: Hamid Basyaib


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI