Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas Masih Jadi Tantangan

| Jumat, 03 Mei 2024 | 09.04 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Indonesia yang bercita-cita menjadi salah satu negara maju di dunia menjadikan pembangunan bidang pendidikan sebagai prioritas nasional. Sebagai negara besar baik dari sisi jumlah penduduk dan luas wilayah menjadikan pembangunan sektor pendidikan di Indonesia penuh tantangan dan menghadapi berbagai persoalan yang kompleks.Oleh karena itu, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap 2 Mei diharapkan terus menjadi daya dorong untuk mewujudkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas.


Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, pendidikan adalah pintu masuk dan pintu keluar terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat sebagai fondasi Indonesia menjadi negara maju. Walau sudah banyak kemajuan yang diraih dalam pembangunan bidang pendidikan, tetapi masih banyak juga tantangan yang harus segera diatasi. Salah satu yang utama adalah menghadirkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas.

Untuk menghadirkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, lanjut Fahira Idris, perlu ada lompatan peningkatan kualitas pengajaran, pembelajaran dan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang serta percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun. Selain itu, pemerataan layanan pendidikan berkualitas bisa terwujud jika profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan juga merata diseluruh wilayah termasuk pemerataan kualitas layanan antarsatuan pendidikan dan antarwilayah. Terakhir yang juga penting adalah tata kelola pembangunan pendidikan, strategi pembiayaan, dan peningkatan efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan.

“Percepatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas menjadi sebuah keniscayaan. Negara harus memastikan, semua anak memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas, terutama di daerah pedesaan dan daerah terpencil. Pendidikan yang berkualitas, bukan sekadar kemantapan infrastruktur fisik, tetapi juga kualitas pengajaran dan pembelajaran, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, kemudahan pembiayaan melalui pemberian bantuan pendidikan terutama bagi anak-anak dari daerah afirmasi atau daerah tertinggal, terluar dan terisolir,” ujar Fahira Idris yang juga pemerhati pendidikan ini dalam keterangan tertulisnya (2/5). 

Menurut Fahira Idris, saat ini dan ke depan, salah satu fokus pemerataan layanan pendidikan berkualitas yang harus terus digenjot adalah pemerataan layanan pendidikan antarwilayah. Ini artinya program keberpihakan kepada daerah yang kemampuan fiskal dan kinerja pendidikannya rendah harus semakin diperkuat.

“Formulasi penerapan model layanan yang tepat untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar misalnya pendidikan terintegrasi atau sekolah satu atap, sekolah terbuka, pendidikan jarak jauh, atau pendidikan berpola asrama menjadi sebuah kebutuhan untuk mempercepat pemerataan layanan pendidikan berkualitas di semua wilayah Indonesia,” ujar Fahira Idris


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI
 
BERNASINDONESIA.COM - ALL RIGHTS RESERVED