Bernasindonesia.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama pimpinan MPR RI lainnya mendapatkan undangan dari Raja Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, untuk menunaikan Ibadah Haji sebagai tamu resmi kerajaan pada musim haji tahun 2024. Undangan disampaikan melalui Majelis Syuro Arab Saudi (Consultative Assembly of Saudi Arabia). Menjadi penanda kuatnya hubungan MPR RI dengan Majelis Syuro Arab Saudi dalam berperan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Usai dilantik pada Oktober 2019 lalu, kunjungan diplomasi pertama yang dilakukan oleh Bamsoet selaku Ketua MPR RI bersama pimpinan MPR RI lainnya yakni ke Arab Saudi pada Desember 2019. Bertemu langsung dengan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, serta Ketua Majelis Syuro Arab Saudi (Consultative Assembly of Saudi Arabia) Dr. Abdullah Bin Muhammad Al Ash-Sheikh.
"Arab Saudi menjadi negara pertama yang mendukung gagasan MPR RI membentuk Consultative Assembly Forum, sebuah Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, Majelis Syuyukh, atau Lembaga Parlemen Sejenis Lainnya. Hingga akhirnya forum tersebut terbentuk pada Oktober 2022 lalu di Bandung, juga tidak lepas dari dukungan Arab Saudi," ujar Bamsoet usai bertemu Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Y.M Faisal Bin Abdullah H. Amodi, di Kantor Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi, di Jakarta, Kamis (16/5/24).
Hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Basarah, Syarif Hasan, dan Hidayat Nur Wahid.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga mengapresiasi langkah Kerajaan Arab Saudi yang selalu memberikan perhatian besar terhadap jamaah haji asal Indonesia. Salah satunya dengan penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024 ini. Jumlah ini merupakan kuota terbanyak selama penyelenggaraan ibadah haji 7 tahun terakhir. Sehingga kuota Jemaah Haji Indonesia yang semula 221.000 orang, bertambah menjadi 241.000 orang.
"Dengan penambahan kuota haji, diharapkan dapat memangkas masa tunggu keberangkatan haji Indonesia dari yang saat ini rata-rata 30 hingga 40 tahun, agar bisa menjadi dibawah 20 tahun," jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, selain kerjasama di bidang haji, Indonesia dan Arab Saudi juga memiliki banyak peluang untuk meningkatkan kerjasama di sektor ekonomi dan perdagangan. Mengingat potensi perdagangan Indonesia - Arab Saudi sangat besar, dan perlu didorong agar terus meningkat.
"Indonesia juga memiliki banyak kesempatan bagi Arab Saudi untuk berinvestasi di berbagai sektor. Salah satunya dalam proyek pembangunan di IKN Nusantara. Khususnya di sektor infrastruktur, fasilitas publik, dan energi terbarukan. Sehingga bisa semakin meningkatkan investasi Arab Saudi di Indonesia yang pada tahun 2022 lalu baru berjumlah sekitar 1,7 juta USD," pungkas Bamsoet.