Bernasindonesia.com - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Toriq Hidayat menyoroti program pembangunan tiga juta rumah per tahun yang diusulkan oleh calon presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Toriq Hidayat menekankan pentingnya mempertimbangkan pembentukan kelembagaan negara yang fokus pada percepatan pembangunan perumahan rakyat.
“Keberadaan lembaga khusus ini akan memastikan program pembangunan perumahan berjalan efektif dan terarah, serta mampu memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat yang semakin meningkat,” jelas Toriq.
Menurutnya, program sejuta rumah yang diusung oleh pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dinilai belum optimal dalam mengatasi kekurangan rumah di Indonesia.
“Hingga kini, angka kekurangan rumah masih mencapai 9,9 juta. Kendala ini menunjukkan perlunya perubahan struktural dalam pengelolaan program perumahan agar lebih fokus dan efisien,” pungkas Toriq.
Aleg PKS berpendapat beban kerja Kementerian PUPR yang saat ini mencakup berbagai proyek infrastruktur terlalu berat. Selain menangani pembangunan jalan, jembatan, dan proyek besar lainnya, kementerian ini juga harus mengurus program perumahan.
“Situasi ini membuat penanganan masalah perumahan tidak maksimal. Saya berharap agar dibentuk lembaga khusus yang hanya memikirkan perumahan rakyat, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan tempat tinggal yang layak”, ujar Toriq.
Pembentukan lembaga khusus ini dianggapnya penting untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Prabowo Subianto. Sehingga program pembangunan tiga juta rumah per tahun dapat direalisasikan secara efektif.
Toriq juga berharap pemerintah memperhatikan usulan ini demi kepentingan masyarakat luas dan mengurangi backlog perumahan yang masih tinggi di Indonesia.