Bernasindonesia.com - Peran aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
"Negara ini memperoleh kemerdekaannya berkat perjuangan anak-anak muda. Saya juga berharap anak muda Indonesia sekarang mampu berperan aktif sebagai penggerak agar masyarakat memahami empat konsensus kebangsaan yang kita miliki," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat pada Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan MPR RI di Gedung Soetarjo, Universitas Jember, Jawa Timur, Jumat (13/9).
Hadir pada acara tersebut antara lain H. Charles Meikyansah, S.Sos., M.I.Kom. ( Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia), Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng. (Rektor Universitas Jember), civitas academika Universitas Jember, dan tokoh masyarakat Jember.
Pada dasarnya, jelas Lestari, Indonesia memiliki sejarah perjuangan anak muda dalam rentang waktu antara 1908 sampai 1928 dilanjutkan sampai kemerdekaan Indonesia.
Anak muda pada zaman itu, tambah dia, dengan segala potensi yang dimiliki, bergerak bersama, bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berpesan agar generasi muda jangan lelah belajar dari sejarah.
Generasi muda saat ini, jelas Rerie, dipaksa untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan kondisi yang terjadi sebagai dampak modernisasi teknologi dan pandemi.
Rerie berpendapat, bangsa ini bisa bertahan menghadapi dampak perubahan di berbagai sektor, bila terus setia mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Anak muda, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus mampu mengenali apa yang terjadi dan tahu tujuan hidup bagi diri, keluarga dan bangsa Indonesia.
"Kalian adalah generasi yang akan kami titipi untuk menjaga nilai-nilai dari empat pilar bangsa ini. Generasi muda harus bisa mengambil peran aktif dalam proses pembangunan dan menumbuhkan kreativitas diri," tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.
"Empat pilar bangsa jangan sekadar dihafal, tetapi dipahami untuk segera diamalkan, agar keutuhan Indonesia tetap terjaga dan abadi selamanya," pungkas Rerie.