Bernasindonesia.com - Saudaraku, belum pernah aku merasakan kepercayaan dan kebanggaan pada Indonesia berada di titik nadir seperti saat ini.
Tak ada kepercayaan dan kebanggaan lagi pada dunia pendidikan, karena muruah keilmuan sudah terbeli.
Tak ada kepercayaan dan kebanggaan lagi pada organisasi keagamaan, karena nilai luhur kesucian keagamaan sudah tercemar.
Tak ada kepercayaan dan kebanggaan lagi pada dunia usaha, karena pertumbuhan usaha besar diperoleh dengan cara mengeruk-merusak alam dan menyengsarakan rakyat.
Tak ada kepercayaan dan kebanggaan lagi pada dunia politik, karena partai politik dan kekuasaan negara telah terampas gurita dinasti dan tirani oligarki.
Tak ada kepercayaan dan kebanggan lagi pada negara hukum, karena aparatur penegak hukum telah menjadi pagar makan tanaman.
Kepercayaan dan kebanggan yang tersisa tinggal pada Yang Mahakuasa dan anugerah Tanah Air-Nya.
Ya Tuhan, selamatkan kami. Lautan negeri ini luas dan ombaknya ganas menerjang. Bahtera kami oleng, penumpangnya mabuk kepayang, sebagian lain panik tunggang langgang. Sedang nahkoda dan awak kapal limbung alpa menuntun prosedur penyelamatan.
Atas berkat rahmat-Mu bangsa ini berulang kali lolos dari kemelut sejarah. Kali ini pun, setelah ikhtiar segala cara dicoba, kami tawakal meyakini-Mu juru selamat. Kepada-Mu kami berserah diri, dan kepada-Mu kami memohon pertolongan. Amien!
Oleh: Yudi Latif