IDR: Mental Negarawan Para Pejabat Di Titik Nadir

| Kamis, 28 November 2024 | 11.01 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Masih banyaknya pejabat negara yang tidak bersikap netral dalam pergelaran pesta demokrasi rakyat pada Pilkada 2024 menunjukkan sikap mental negarawan sedang berada di titik nadir. 


Pandangan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif, Fathorrahman Fadli di Jakarta, Selasa 26 Nopember 2024 menanggapi banyaknya pejabat yang menjadi juru kampanye pasangan calon tertentu. 

"Padahal mereka pejabat yang makan bangku sekolah, namun sikap rasional dan menjunjung tinggi nilai-nilai kepantasan sebagai pengayom seluruh rakyat tidak nampak di hadapan publik. Sungguh hal itu sangat menyedihkan kita selaku warga negara," tegas Fathorrahman Fadli dengan muka kecewa.

Penulis buku memoar toko-tokoh politik nasional itu melihat adanya kemunduran sikap-sikap negarawan pada diri penyelenggara negara.  Fenomena minusnya sikap negarawan dan inkonsistensi para pejabat tersebut sangat menyedihkan selama 10 tahun terakhir ini. 

Jika sikap-sikap negarawan tersebut  tidak terdapat pada diri pejabat tinggi negara, maka nustahil dan tidak sepantasnya para pejabat itu meminta rakyat berfikir dan bersikap negarawan.

 "Jika pejabat itu guru, maka rakyat adalah muridnya. Jika pejabat kencing berdiri, maka jangan salahlak rakyat jika kencing sambil berlari. Atau bahkan wajar jika rakyat justru mengencingi muka pejabat tersebut," jelasnya. 

Oleh karena itu, tegas pria yang hobby membaca aneka buku-buku politik dan filsafat itu, menilai penting sekali para pejabat melakukan refleksi, evaluasi, untuk kemudian mereka kembali sebagai pejabat publik yang peduli pada lebaikan masyarakat secara keseluruhan. 

"Tidak pantas atau salah besar jika pejabat tidak bersikap negarawan, adil dan tidak memihak. Sebenarnya sikap itu adalah sesuatu yang elementer dan harus melekat pada diri pejabat," jelasnya.

Banyaknya pejabat tinggi mulai presiden, menteri-menteri yang menampakkan keberpihakannya di hadapan umum itu, sejatinya adalah pemandangan yang buruk bagi demokrasi. 
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI