HNW: Konferensi Tegaskan Dukungan Dunia Akan Peran Indonesia Untuk Akhiri Genosida di Gaza dan Merdekakan Palestina

| Selasa, 27 Mei 2025 | 01.01 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa secara prinsip dirinya sangat mengapresiasi terselenggaranya Asia-Pacific Palestine Activists Conference For Al Quds and Palestine dalam rangka Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika Bandung, di Hotel Savoy, Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/5/2025).


Konferensi para aktivis dari berbagai negara se-Asia Pasifik itu mempercayakan kepemimpinannya kepada Indonesia, dengan menyelenggarakan konferensi penting ini di Bandung, untuk memperingati dan menggaungkan kembali Konferensi Asia Afrika (KAA) dengan Dasa Sila Bandung-nya.

Itu semua menegaskan posisi Indonesia yang sangat dihormati dan diharapkan untuk berperan lebih kuat, di dalam merealisasikan deklarasi Bandung atau Dasa Sila Bandung yang di antara point pentingnya adalah, mendukung terpenuhinya hak dasar kehidupan bangsa agar merdeka dari penjajahan sesuai aturan global yg disepakati bersama. Di situlah persoalan bela Palestina dan menolak penjajahan Israel menjadi dipentingkan, sebagaimana dideklarasikan pada peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 2015.

"Dari sisi kami di MPR, tahun 2022 lalu kami juga menyelenggarakan konferensi lembaga MPR-MPR sedunia di Bandung yang salah satu point pentingnya adalah bahwa parlemen-parlemen dunia termasuk MPR RI mendukung terlaksananya Dasasila Bandung dengan segera hadirnya Palestina merdeka," ujarnya, kepada media massa nasional dan daerah, usai acara.

HNW mengungkapkan, momentum saat ini semakin kuat untuk lahirnya negara Palestina merdeka. Semakin brutal Israel melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan atas Palestina/Gaza, maka umumnya masyarakat dunia justru semakin tercerahkan dan terbuka mata hatinya.

Sehingga, semakin terbukti justru Israel yang melakukan teror dan genosida bahkan holocaust terhadap bangsa Palestina di Gaza. Suatu hal yang dulu dijadikan alasan agar Yahudi mempunyai negara sendiri, Israel.  

Bahkan baru di tahun-tahun terakhir ini, berbagai organisasi dunia seperti, PBB, International Criminal Court (ICC), International Court of Justice (ICJ), Liga Arab, dan OKI, semuanya membuat keputusan tidak seperti yang dikehendaki Israel. Mereka bahkan membuat keputusan-keputusan yang menolak “kejahatan kemanusiaan/kejahatan perang” yang dilakukan Israel atas Gaza/Palestina.

Di PBB sendiri, lanjut HNW, sudah lebih dari 143 negara mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan diterima secara penuh sebagai negara anggota PBB.

Sehingga, hadirnya konferensi yang diselenggarakan oleh para aktifis lintas negara dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang beragam ini, bisa mengingatkan dan mengkritisi kepada seluruh negara-negara agar kesepakatan yang sudah diambil di SU PBB, KTT OKI, KTT Liga Arab, di ICC dan ICJ, segera dilaksanakan dan agar Indonesia berperan lebih efektif untuk mengajak/mengingatkan negara-negara anggota PBB/OKI/Liga Arab/ICJ/ICC, supaya mereka semua serius melaksanakan keputusan-keputusan yang telah mereka sepakati, agar kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang di Gaza bisa segera diakhiri serta kemerdekaan Palestina segera bisa diwujudkan penuh. Dengan demikian, hutang Indonesia dapat terbayar lunas berupa kemerdekaan Palestina.

"Pressure atau pengingatan dari publik sangat diperlukan. Sebab, dari pihak Israel sendiri bukan hanya terus melakukan aksi kejahatan kemanusiaannya, tapi mereka juga melakukan penekanan dan menyebarkan informasi dan opini sesat untuk membuat orang tidak lagi peduli dengan Gaza dan apalagi membela Palestina merdeka," ujar HNW.

HNW juga mengapresiasi sikap Presiden Prabowo Subianto yang saat menerima Perdana Menteri China menyatakan secara terbuka dukungannya atas sikap negara China yang selalu konsisten membela Palestina merdeka.  

"Maka dengan demikian semakin banyak temannya Indonesia, untuk memperjuangkan penghentian genosida dan perang di Gaza dan mewujudkan merdekanya Palestina. Maka, seharusnya bila satu arah pandang negara-negara di dunia yang membela Palestina merdeka ini juga menjadikan Koalisi Perempuan Asia Pasifik Peduli Palestina dan Masjid Al Aqsa, juga pada kepemimpinan Indonesia akan melibatkan juga para aktifis yang ada di China, Korea, Jepang dan lainnya, agar semuanya menjadi satu sikap untuk hentikan genosida, selamatkan kemanusiaan, membela bangsa Palestina merdeka dan menolak kejahatan serta penjajahan Israel," tegasnya.

Pimpinan Konferensi menyambut sangat positif masukan dari HNW. Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, Konferensi yang dihadiri ratusan aktivis dan didominasi kaum perempuan dari berbagai negara di Asia Pasifik tersebut berlangsung lancar, produktif dan khidmat.

Turut hadir, perwakilan Menteri Luar Negeri RI Heru Hartanto, anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah, Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, Ketua Asia Pacific Women Coalition for Palestine Nurjanah Hulwani, Chairperson of Committee Maryam Rachmayani, President of Global Women Coalition for Palestine Dr. Tuba Hager Korkmaz, Global Coalition for Palestine Ahmad Atawna, Ketua Asia Pasific Community for Palestine Oke Setiadi.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI