Bernasindonesia.com - Forum Perdamaian Dunia ke-9 (The 9th World Peace Forum/WPF) akan digelar di Jakarta, 9-11 Nopember 2025. Forum ini diadakan bersama Center for Dialogue and Cooperation amony Covilizations (CDCC), Chengho Multiculture Education Trust, Malaysia, dan Poros Dunia Wasatiyyat Islam (Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam/GFWI), di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat. Forum Perdamaian Dunia ke-9 ini akan dihadiri 170 tokoh dari 32 negara, di antaranya 100 tokoh nasional Indonesia, baik agamawan, cendekiawan, maupun usahawan.
Para Tokoh Dunia yg sudah menyatakan diri hadir adalah Mantan PM Jepang Yoshihiko Noda, Mantan Presiden Kosovo Atifete Jahjaga, Presiden Republik Tatarstan Federasi Russian Rustam Minikhanov, Mantan Wapres Indonesia M. Jusuf Kalla, Sekjen Liga Muslim Sedunia Shaikh Muhammad al-'Isa, Penasehat Shaikh Al-Azhar Nahla Sabri Elsiedy, Sekjen Dialog Antar Madzhab Hamid Shahriari.
Sedangkan PM Malaysia Anwar Ibrahim, Mantan Presiden AS Barrack Obama, Mantan Presiden Singapura Halimah Jacoub, Wakil Paus dari Vatikan, dan Tokoh RRT Wang Huning masih ditunggu konfirmasinya. Mereka diharapkan menjadi pembicara pada Panel Tokoh-Tokoh Dunia utk membahas problematika dunia dan solusinya. Dari Dalam Negeri Indonesia sekitar 100 tokoh akan hadir, terdiri dari tokoh lintas agama, ormas-ormas keagamaan, cendekiawan, dan rektor berbagai universitas, tokoh perempuan dan pemuda.
Menurut Din Syamsuddin, Forum Perdamaian Dunia ke-9 2025 diharapkan dapat dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara untuk menyampaikan pandangannya tentang kemelut global dan solusi dari Indonesia.
“Diakui luas bahwa Presiden Prabowo Subianto kini tampil sebagai Tokoh Dunia yang menonjol dengan pikiran-pikiran yang menyentak, tegas, lugas, dan bernas,” ujar Din Syamsuddin melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/10/2025)
Pada sisi lain, Pembina Yayasan CDCC/Anggota Panitia Pengarah Dubes Rizal Sukma menjelaskan tema WPF sejak seri pertama Tahun 2006 adalah One Humanity, One Destiny, One Responsibility (Satu Kemanusiaan, Satu Tujuan, Satu Tanggung Jawab). Tema ini kini memiliki relevansi kuat terkait kerusakan global yang akumulatif.
Sedangkan Dubes Hajriyano Y Thohari, Pembina Yayasan CDCC dan Anggota Panitia Pengarah lain, menjelaskan bahwa Jalan Tengah Islam (Wasatiyyat Islam) yang diangkat pada WPF ke-9 ini relevan dengan tuntutan zaman yg terjebak ke dalam ekstrimitas, baik dalam politik, ekonomi, maupun budaya.
Tokoh perempuan yang menjadi Anggota Pengarah, Dubes Yuli Mumpuni, menggaris bawahi Tema WPF 9 yakni Considering Wasatiyyat Islam and Tiong Hua for a Global Collaboration (Mempertimbangkan Jalan Tengah Islam dan Tiong Hua utk Kolaborasi Global) sebagai yg mungkin utk diterapkan dewasa ini.
Menurut Direktur Eksekutif CDCC Dr. Ahmad Fuad Fanani tiga peraih Hadiah Nobel Perdamaian --Jose Harmos Horta (Timor Leste), Kailash Satyarthi (India), dan Maria Ressa (Filipina) diharapkan hadir memberi pesan persamaian. Menurut Fuad Fanani banyak tokoh dunia yang sudah memberi konfirmasi untuk hadir, mereka berasal dari 34 negara.
Sebagai Ketua Panitia dia berterima kasih atas kesediaan Ketua MPR-RI Ahmad Muzani, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Menteri Luar Negeri Sugiono memberi sambutan dan bertindak sebagai Tuan Rumah jamuan makan siang atau makan malam pada waktunya masing-masing.
Di ujung Konperensi Pers yang diadakan di Grand Sahid Hotel, Ketua CDCC dan Ketua Poros Dunia Wasatiyyat Islam mengulangi lagi harapannya agar Presiden Prabowo Subianto berkenan membuka dan mencerahi Forum Perdamaian Dunia itu.
Surat resmi sudah dikirim ke Istana, begitu pula komunikasi lewat telepon dan pesan WhatsApp kepada Sekab Letkol Teddy Indra Wijaya, Wakil Ketua DPR-RI Sufmi Dasco Ahmad, dan Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo sudah diikhtiar.
“Semoga Allah SWT memberkahinya,” tutupnya.