BernasIndonesia.com - Semua kalangan diminta tidak memainkan isu berbau
agama karena memainkan isu agama untuk kepentingan tertentu diyakini dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan. Bahkan, dapat membubarkan Indonesia
sebagai sebuah bangsa yang berdaulat.
Ketua DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) , Ali Mahsun
mengatakan Indonesia tidak porak-poranda dan bubar dengan serangan militer seperti
yang terjadi di Timur Tengah. Indonesia juga tidak akan bubar dengan himpitan
ekonomi seberat apapun. Bahkan jika seluruh kekuatan ekonomi asing keluar dari
Indonesia maka masyarakat adil dan makmur atas ridho Allah Swt akan segera
terwujud dibumi nusantara yang kaya raya dan strategis.
"Namun, Indonesia akan dibubarkan atau disetting bubar oleh global
conspiration dengan isu agama, ras, suku dan etnik. Oleh karena itu, jangan
bermain api dengan isu agama karena sangat berbahaya bisa mengancam eksistensi
dan keberadaan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ujar Ali melalui
siaran persnya, Jumat (18/5/2018).
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang ideologinya Pancasila, kata Ali, sudah
final. Menurut Ali, pemerintah dan pihak oposisi harus bersatu padu,
bergandengan tangan jika ada pihak-pihak yang mencoba memainkan isu agama yang
berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan.
"Penguasa dan oposisi harus colling down, tidak mementingkan
kepentingan pribadi," tukas dia.
Selain itu, Ali juga meminta pemerintah serius mengambiil langkah yang
cukup tepat dan akurat untuk memerangi aksi terorisme. Dia berharap, aksis
terorisme, seperti bom bunuh diri yang terjadi di beberapa tempat di Surabaya
dan di Mapolda Riau, tidak terulang di tempat lain.
"Kembalikan rasa ama kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia
ditengah makin maraknya berbagai aksi teror yang terjadi," katanya.
Ali juga memintah pemerintah serius menangani persoalan ekonomi yang
menghimpit masyarakat. Tidak boleh juga pemerintah apatis terhadap melonjaknya
harga kebutuhan pokok masyarakat akhir-akhir ini.
"Pemerintah mengambil langkah khusus terkait daya beli masyarakat yang
sedang anjlok ini," pungkas Ali. (HR)